WahanaNews-Madura | Kekeringan memang sedang melanda sejumlah daerah di Provinsi Jawa Timur (Jatim), khususnya daerah-daerah di Pulau Madura. Kemarin di Pamekasan dilaporkan ratusan dusun dilanda kekeringan.
Terbaru, sejumlah kawasan di Sampang pun mengalami kondisi serupa. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPB) Kabupaten Sampang, mencatat sebanyak 63 desa di wilayahnya mengalami bencana kering kritis dalam tahun 2022 ini.
Baca Juga:
Peringatan Dini Kekeringan Meteorologis: Wilayah RI Terdampak hingga Agustus 2024
Hal ini disampaikan Kepala Pelaksana BPBD setempat Asroni. Ia menjelaskan istilah kering kritis ini merupakan kondisi apabila jarak antar rumah dengan sumber air bersih berjarak lebih dari lima kilometer.
"Ukurannya melihat jarak dari rumah ke lokasi sumber mata air untuk kebutuhan masak, cuci, minum dan mandi," katanya dikutip, Senin (26/9/2022).
Ia juga menyebut ada 4 Kecamatan yang tidak masuk kategori kering kritis. Di antaranya Kecamatan Camplong, Jrengik, Omben dan Ketapang.
Baca Juga:
BMKG Imbau Wilayah di Jawa Tengah Waspadai Kekeringan Saat Puncak Musim Kemarau
"Data tersebut berdasarkan laporan dari masing-masing kecamatan. Pihaknya juga berkoordinasi dengan pihak kecamatan dan OPD untuk meninjau kembali fakta di desa yang mengalami kering kritis," ujarnya.
Sekedar diketahui, 63 desa yang dikategorikan kering kritis tahun 2022 tersebar di 10 kecamatan dari total 14 kecamatan se-Kabupaten Sampang. Jumlah ini lebih kecil dibanding tahun sebelumnya yang mencapai 74 desa dan satu kelurahan.
Kekeringan di Pamekasan lebih luas