Dikutip dari Antara, selain di Kecamatan Arosbaya, pengembangan budi daya tanaman porang binaan Koperasi Madura Multifarm Agromandiri ini juga tersebar di sejumlah kecamatan lain.
Di antaranya, Kecamatan Geger, Tanah Merah, Burneh, Kwanyar, dan Kecamatan Kamal, dengan luas lahan masing-masing antara 4 hingga 5 hektare.
Baca Juga:
Libas Hama dan Penyakit, Kementan Galakkan Penggunaan Pestisida Nabati
"Dalam kontrak itu, kita tidak menjual barang mentah, akan tetapi yang telah diolah," katanya.
Asal Lampung
Budi daya Porang juga dilakukan para petani di Lampung. Kota Metro, Lampung mengirimkan sebanyak 50 ton hasil panen komoditas pertanian porang milik petani di daerahnya menuju Pulau Jawa. Harga porang sendiri kini tengah turun.
Baca Juga:
PLN Penuhi Kebutuhan Listrik Perusahaan Pengolahan Porang di Riau
Saat ini harga porang basah yakni Rp4.700 per kilogram, sedangkan untuk porang yang sudah dikeringkan Rp18 ribu per kilogram.
"Iya hari ini kita kirim lima truk porang hasil panen petani Kota Metro. Tentu kita sangat mendukung petani porang ini karena potensinya sangat baik," kata Wali Kota Metro, Wahdi Siradjuddin, di Metro, Selasa.
Dia menuturkan, porang memiliki potensi yang baik jika terus dikembangkan, sebab memiliki produktivitas cukup besar dan harganya juga baik.