WahanaNews-Madura | Mendekati Iduladha 1443 H, peternak sapi di Kabupaten Bangkalan mulai cemas. hal tersebut dikarenakaan Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) belum juga mengeluarkan prosedur pengiriman hewan ternak.
Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Bangkalan, Ahmat Hafid, mengatakan hingga kini pihaknya belum menerima surat edaran terkait SOP pengiriman hewan ternak lintas daerah. Padahal, permintaan sapi di luar daerah mulai naik.
Baca Juga:
Pj Gubernur Jatim Apresiasi Kebijakan Industri Serap Susu Peternak Lokal
“Kami semua masih menunggu terutama peternak sudah harap-harap cemas karena surat tak kunjung keluar,” ungkap Hafid, pada Jumat (3/6/2022).
Hafid menerangkan surat tersebut diperlukan agar pengiriman sapi ke luar daerah tidak ditolak. Sebab beberapa daerah saat ini menerapkan penutupan masuknya hewan ternak dari luar untuk mencegah wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).
Salah satu peternak, Sahril, mengaku khawatir jika pengiriman tak kunjung dibuka. Sebab, dia dan peternak lain akan mengalami penurunan omset lantaran tidak bisa mengirim sapi Bangkalan ke daerah lain.
Baca Juga:
Belasan Ekor Sapi di Aceh Besar Mati Mendadak
“Kemarin saya sudah menunda pesanan 25 ekor sapi ke Jakarta. Jika SOP tak kunjung diterbitkan, kami akan merugi,” ungkapnya.
Sahril pun mengatakan seharusnya pemerintah lebih tegas dan jeli dalam pengiriman ternak ke luar daerah. Menurutnya, proses pengiriman sapi sehat tidak bisa dipukul rata dengan sapi yang sakit.
“Kami sudah berupaya merawat dan menjaga sapi supaya sehat dan layak dijual. Namun pemerintah harus tegas juga untuk pengiriman sapi sehat sebaiknya diberikan solusi,” pungkasnya. [jat]