Pengurangan produksi ini imbas dari bibit dan pakan ayam yang harganya semakin mahal, sehingga beberapa pedagang harus mengambil stok dari luar Sumenep, seperti Surabaya.
"Ayam dari Rp 36 ribu sekarang Rp 42 ribu per kilo, stoknya juga langka karena itu bibitnya itu mahal, jagungnya mahal, semua serba mahal, jadi kalau kurang ngambil di luar kota di Surabaya, sudah sejak bulan puasa stoknya kurang, sampai lebaran mungkin terus naik ini," tuturnya.
Baca Juga:
Gelar Naker Expo, Kemnaker Sediakan Puluhan Ribu Lowongan Pekerjaan di Tiga Kota
Apa lagi menjelang lebaran nanti, kebutuhan masyarakat akan terus meningkat terutama daging ayam dan kebutuhan dapur lainnya. [rda]