WahanaNews-Madura | Dinas Peternakan Kabupaten Bangkalan bersama sejumlah instansi melakukan rapat koordinasi mengamankan 276.000 sapi dari paparan Penyakit Mulut dan Kaki (PMK) beberapa waktu lalu.
Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Bangkalan, Ahmat Hafid mengungkapkan, dalam seminggu terakhir pihaknya telah melakukan dua kali rakor bersama petugas di lapangan, para dokter hewan.
Baca Juga:
PLN Icon Plus Hadirkan ICONNEXT, Pameran Futuristik Terbesar di Indonesia
Terakhir, Dinas Peternakan Bangkalan menggelar rakor bersama Polres Bangkalan, Selasa (10/5/2022) untuk mewaspadai wabah PMK agar tidak sampai menular ke populasi sapi di Bangkalan dan di Madura pada umumnya.
“Perkembangan terakhir hingga detik ini insya Allah masih aman, Belum ada indikasi penyebaran wabah hingga Madura khususnya Bangkalan. Namun tim kami terus bergerak, meskipun tidak menular ke manusia namun kami harus ekstra hati-hati, harus waspada untuk pengendalian dan pencegahan,” ungkap Hafid kepada wartawan, Rabu (11/5/2022).
Hasil kesepakatan dari gelaran rakor, lanjutnya, pengendalian dan pencegahan dilakukan dengan menutup untuk sementara waktu arus pengirim sapi di dua titik karantina; di akses Jembatan Suramadu dan Pelabuhan Tanjung Bumi.
Baca Juga:
PLN Icon Plus Hadirkan ICONNEXT, Pameran Futuristik Terbesar di Indonesia
“Sapi dari luar menuju Bangkalan sementara kami tutup, sejak empat hari yang lalu oleh Balai Karantina. Kami ingin menjaga 276 ribu populasi sapi kami dari paparan PKM. Sementara pengiriman sapi ke luar Madura, diperketat,” jelasnya.
Selain melakukan penutupan untuk pengiriman sapi dari luar Madura, pihak Dinas Peternakan Kabupaten Bangkalan juga melakukan pemantauan ke pasar-pasar hewan. Ini dilakukan untuk mendeteksi secara dini tanda klinis akan serangan virus PKM.
“Ada kewaspadaan khusus. Mohon para pemilik atau peternak apabila sapi sakit harus segera dilaporkan ke laman kami. Biar petugas langsung bergerak menangani, sapi jangan dijual dalam kondisi sakit,” pungkas Hafid.