"Bagi yang menolak, kami memberikan penjelasan, bahwa vaksin itu bukan untuk membunuh, akan tetapi untuk meningkatkan kekebalan tubuh dan menciptakan kekebalan komunitas," katanya, menuturkan.
Anggota TNI ini lalu mencontohkan seperti wabah penyakit mulut dan kuku (PMK).
Baca Juga:
Jumlah Kasus DBD di Mukomuko Bertambah Menjadi 545 Orang
"Di sini kan ada sapi yang tidak terkena penyakit setelah divaksin, meskipun di kandang tetangga ada terserang penyakit? Nah, vaksin Covid-19 fungsinya sama seperti vaksin PMK itu," kata Babinsa ini menuturkan seperti yang disampaikan kepada warga.
Ternyata, kata dia, setelah mencontohkan wabah PMK pada sapi tersebut, warga banyak yang bersedia divaksin Covid-19.
"Ternyata, bagi warga desa di sini mengambil contoh penyakit pada sapi, lebih ampuh. Dulu sulit sekali menyadarkan," ujar Mu'i.
Baca Juga:
Kasus GHPR di Ngada Meningkat, 2 Dinyatakan Positif dan Meninggal Dunia
Berdasarkan rilis Dinas Kesehatan Pemkab Sampang, hingga 23 Juli 2022, jumlah warga yang terpapar Covid-19 terdata sebanyak 3.580 orang, 3.414 orang sembuh, 165 orang meninggal dunia, dengan jumlah kasus aktif sebanyak satu orang. [jat]