Dalam kesempatan yang sama, Budi mengatakan bandara yang berdiri di atas lahan seluas 34 hektare itu akan melayani rute-rute perintis yang cukup banyak. Di antaranya, Madura- Surabaya, Madura-Bawean, Madura-Pagerungan, Madura-Banyuwangi, Madura-Banjarmasin, Madura-Jakarta, dan Madura-Bali.
"Pembangunan ini kami lakukan dengan dana APBN, meskipun pandemi kami tetap lakukan kegiatan-kegiatan ini," ujar Budi.
Baca Juga:
Dorong Realisasi KEK Tanjung Lesung, MARTABAT Prabowo-Gibran Desak Percepatan Pembangunan Tol Serang-Panimbang Seksi 3
Ia berharap banyak potensi wisata yang berkembang setelah Bandara Trunojoyo diaktifkan.
Mulai 2016 lalu, Ditjen Perhubungan Udara terus mengembangkan bandara yang dikelola Kantor Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) Kementerian Perhubungan.
Saat ini, runway bandara mencapai 1.600 meter x 30 meter dan bisa digunakan untuk pendaratan pesawat jenis ATR-72.
Baca Juga:
Bukan Serangan Hamas, 31 Tentara Israel Tewas Ditembak Rekan Sendiri di Gaza
Bandara Trunojoyo juga telah memiliki gedung terminal baru seluas 3.600 meter persegi dengan kapasitas 129 ribu penumpang per tahunnya.
Bandara dilengkapi standar keselamatan yang mumpuni serta digunakan oleh beberapa sekolah penerbangan, seperti Merpati Pilot School, BP3 Banyuwangi Kemenhub, Nusa Flying Internasional, Aviatera, Global Aviation, dan Bali International Flight Academy. [rda]