"Target ini sesuai dengan cita-cita pemerintah dalam akses energi yang merata dan berkeadilan bagi seluruh rakyat Indonesia. Dan ini sesuai dengan prinsip sila ke-5 Pancasila, di mana keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Dalam hal ini kami harus memberikan akses listrik yang merata bagi seluruh masyarakat Indonesia," ujarnya.
Evy mengatakan, PLN mengusulkan alokasi PMN Rp10 triliun pada 2023, rinciannya Rp1,7 triliun untuk pembangunan pembangkit listrik berbasis energi baru terbarukan (EBT).
Baca Juga:
ALPERKLINAS Apresiasi Tekad Gubernur Jabar Dedi Mulyadi yang Konsisten Gunakan APBD Listriki Warganya
Sedangkan Rp 3,8 trilun akan digunakan untuk pembangunan transmisi dan distribusi dan Rp 4,5 triliun untuk pembangunan jaringan distribusi sampai ke rumah warga di desa sasaran.
Pada tahun 2024, PT PLN kembali mengajukan dana PMN sebesar Rp8 triliun, tujuannya untuk sisa mengejar target rasio desa berlistrik 100 persen.
Harapannya, dengan upaya ini rasio elektrifikasi nasional dan rasio desa berlistrik bisa mencapai target sebelum 2025.
Baca Juga:
Jadi Objek Vital Kelistrikan, ALPERKLINAS Desak Pemerintah dan PLN Pasang Anti Petir di Semua Pembangkit Listrik
"Kami optimistis tentu saja target ini bisa tercapai dengan dukungan semua pihak. Stakeholder dan juga dukungan semua pihak. Ini perlu upaya bersama untuk menciptakan akses listrik yang merata bagi seluruh masyarakat Indonesia," tutur Evy. [jat]