WahanaNews-Madura | Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Pemerintah Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, menemukan 17 ekor sapi yang mengalami sakit dan bergejala seperti terserang wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), yakni mulut berliur, nafsu makan menurun dan kuku sapi luka-luka.
Menurut Kepala DKPP Pemkab Sumenep Arif Firmanto sebanyak 17 ekor sapi sakit dan bergejala seperti terserang wabah PMK itu, berdasarkan hasil pemeriksaan kesehatan hewan yang dilakukan oleh petugas lapangan. "Itu tersebar di tiga kecamatan," kata Arif di Sumenep, pada Minggu, (5/6/2022).
Baca Juga:
KPU Sulut Berkomitmen Tingkatkan Kualitas Pertanggungjawaban Keuangan Secara Akuntabel di Masa Depan
Perinciannya, di Desa Mandala, Kecamatan Rubaru, sebanyak delapan ekor, lalu di Desa Bilapora Rebba, Kecamatan Lenteng sebanyak lima ekor dan di Desa Ketawang Karai, Kecamatan Ganding ditemukan sebanyak empat ekor sapi sakit bergejala seperti PMK.
Menurut Arif, saat ini, pihaknya terus melakukan pemantauan perkembangan sapi sakit bergejala seperti terserang wabah PMK itu.
"Tingkat kematian hewan ternak yang terserang wabah PMK memang rendah, akan tetapi kami meminta agar petugas lapangan terus melakukan pemantauan, dan memberikan obat," katanya.
Baca Juga:
Kinerja Bawaslu Disorot, DPR Geram dengan Banyaknya PSU di Pilkada 2025
Sebelumnya, petugas DKPP Pemkab Sumenep juga menemukan sebanyak 28 ekor sapi sakit di Kecamatan Saronggi dan juga bergejala seperti PMK.
Sementara, terkait penanganan jenis penyakit ini, Pemkab Sumenep juga bekerja sama dengan pihak terkait baik Polres dan Kodim 0827 Sumenep.
Kedua institusi ini membantu memberikan penyuluhan kepada masyarakat tentang gejala klinis sapi terserang PMK.