Jatim. WahanaNews.co - PT. PLN (Persero) UID Jawa Timur mengoperasikan Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro (PLTM) Bayu berkapasitas 2 x 1,8 MW di tepian Sungai Binau, Desa Bayu, Kabupaten Banyuwangi, untuk menyuplai energi hijau di wilayah setempat yang mencapai 59,15 MW.
General Manager PLN UID Jawa Timur, Agus Kuswardoyo kepada wartawan di Surabaya, Jumat mengatakan pengoperasian ini merupakan salah satu langkah yang dilakukan oleh PLN ini selaras dengan upaya pemerintah dalam meningkatkan bauran Energi Baru Terbarukan (EBT) 23 persen pada tahun 2025.
Baca Juga:
Era Energi Terbarukan, ALPERKLINAS: Transisi Energi Harus Didukung Semua Pihak
"Suplai energi bersih dari PLTM Bayu ini akan memperkuat sistem kelistrikan Jatim hingga 25 tahun mendatang. Semoga dapat beroperasi secara optimal, sesuai dengan kapasitas 2 x 1,8 MW ini estimasi dapat menyuplai 4.000 pelanggan," ujar Agus.
Agus menambahkan jumlah bauran energi terbarukan di Jawa Timur sebesar 59,15 MW tersebut berasal dari PLTA, PLTM, PLTSa, dan PLTS. Sementara untuk kWh produksi EBT mencapai 106.447,60 MWh.
Wilayah Jawa Timur, lanjut dia, memiliki potensi aliran air yang melimpah untuk dijadikan PLTM.
Baca Juga:
Urgensi Krisis Iklim, ALPERKLINAS Apresiasi Keseriusan Pemerintah Wujudkan Transisi Energi Bersih
Selain PLTM, potensi pengembangan EBT di Jawa Timur yakni sebesar 779,9 MW mulai dari Pembangkit Listrik Panas Bumi (PLTP) di kawasan Gunung Wilis, Arjuno, Pandan Argopuro, Krucil, Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) di Banyuwangi, Probolinggo, Tuban, Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di kepulauan, PLTS dan PLTB (Hybrid) di Tuban.
Direktur Utama PT Wahana Energi Sejahtera, Jacob Tedjakusuma selaku pengelola Independent Power Producer (IPP) ini berharap potensi dari sumber alam ini dapat beroperasi secara optimal mendukung hajat hidup masyarakat.
"Menurut saya ini (PLTM) sangat efisien, tenaga air di negara kita ini cukup banyak. Harus bisa kita optimalkan untuk membantu pembangunan-pembangunan ini," katanya.
"Saya punya angan-angan dari dulu, kenapa Indonesia tidak pakai minihidro? Tapi hari ini angan-angan saya terkabul," ujar Jacob Tedjakusuma.[ss]