Jatim. WahanaNews.co - General Manager PT. PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Jawa Timur, Agus Kuswardoyo memaparkan bahwa hingga bulan Agustus 2023 sebanyak 125.878 pelanggan di wilayah setempat telah memanfaatkan program elektrifikasi sektor pertanian atau electrifying agriculture.
"Tersebar di Jawa Timur hingga Agustus sudah memiliki 125.878 pelanggan electrifying agriculture dengan total daya 839.392,75 kVA mulai dari petani buah naga, petani bawang, persawahan hingga peternakan," kata Agus Kuswardoyo kepada wartawan di Surabaya, Rabu.
Baca Juga:
Urgensi Krisis Iklim, ALPERKLINAS Apresiasi Keseriusan Pemerintah Wujudkan Transisi Energi Bersih
Electrifying agriculture merupakan langkah ekstensifikasi PLN agar petani mampu meningkatkan produksi hingga melakukan efisiensi dengan energi listrik.
"Untuk perikanan kami pun memfasilitasi dengan program electrifying marine yang saat ini sejumlah 4.650 pelanggan di Jawa Timur," ujar Agus.
Capaian ini membuktikan konsistensi PLN Jawa Timur untuk menjadikan listrik sebagai pendorong kegiatan ekonomi masyarakat.
Baca Juga:
Di COP29, PLN Perluas Kolaborasi Pendanaan Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2030
Terbaru, kata Agus, 40 petani lokal di Dasuk, Sumenep juga beralih menggunakan listrik PLN karena terbukti lebih hemat untuk pengairan lahan buah, sayur dan tembakau.
Petani kebun jeruk di Desa Bolo Kecamatan Ujungpangkah, Kabupaten Gresik, Happy Syaifullah menuturkan pengalamannya beralih ke listrik PLN.
"Peralihan bahan bakar diesel ke listrik untuk pompa air untuk pengairan kebun jeruk di Desa Bolo cukup efektif dalam menekan biaya produksi. Hitungan sederhananya untuk sehari pakai pompa air dengan diesel memerlukan 10 liter BBM mengeluarkan Rp68.000 sementara untuk listrik hanya memerlukan 20 kWh per hari atau sekitar Rp20.000an saja," kata Happy.
Kebun Jeruk di Desa Bolo, Kecamatan Ujungpangkah, Gresik yang dikelola oleh masyarakat seluas 15 hektare dapat menghasilkan panen rata-rata 20 ton setiap bulannya dengan total daya listrik sebesar 53,4 kVA yang terdiri dari 20 pelanggan PLN.
Sementara, Manager Produksi PT Niki Tunggal, Didik yang merasakan produktivitas budidaya ayam meningkat hingga 20 persen dengan listrik PLN.
Selain itu, budidaya kandang ayam yang terletak di Desa Sumbersuko, Kabupaten Lumajang ini juga dapat menghemat biaya produksi.
"Setelah pakai listrik PLN, biaya produksi turun 15% sehingga meningkatkan efisiensi produksi. Kelebihan lainnya panas dari listrik ini sangat optimal untuk menjaga suhu dan kelembapan kandang ayam, terlebih kami juga menyediakan pakan dan air secara otomatis menggunakan listrik,” kata Didik.[ss]