WahanaNews-Jatim| Sebanyak 2.182 keluarga kurang mampu di tiga kabupaten di Jawa Timur yakni Ponorogo, Pacitan dan Trenggalek telah tersambung listrik PLN. Hal ini berkat program Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL) secara gratis dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Adapun detail bantuan program tersebut diterima 936 warga di Ponorogo, 1.113 warga di Pacitan, dan 133 warga Trenggalek.
BPBL merupakan program bantuan pemasangan baru listrik bagi rumah tangga kurang mampu meliputi pemasangan instalasi tenaga listrik, biaya sertifikasi laik operasi (SLO), biaya penyambungan baru ke PLN, dan pengisian token listrik perdana. Penerima BPBL terdaftar dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) Kementerian Sosial.
Baca Juga:
Urgensi Krisis Iklim, ALPERKLINAS Apresiasi Keseriusan Pemerintah Wujudkan Transisi Energi Bersih
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan upaya ini merupakan bagian dari dukungan PLN untuk program pemerintah dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat. Oleh karena itu, pihaknya siap untuk menyukseskan program BPBL sebagai dukungan nyata Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mengejar target rasio elektrifikasi sebesar 100 persen pada 2024.
"PLN memastikan target pemerintah melakukan penyambungan listrik gratis melalui program BPBL ini sesuai rencana. Kami akan bergerak cepat untuk mencapai target tersebut dan terus memberikan pelayanan listrik terbaik kepada masyarakat," kata Darmawan dalam keterangan tertulis, Jumat (23/6/2023).
Sementara itu, Direktur Pembinaan Pengusahaan Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Hafidh Nazif mengatakan program BPBL merupakan upaya mewujudkan energi berkeadilan bagi seluruh lapisan masyarakat. Bantuan ini kata Hafidh, sejalan dengan komitmen PLN mendukung program pemerintah dalam meningkatkan rasio elektrifikasi (RE).
Baca Juga:
Di COP29, PLN Perluas Kolaborasi Pendanaan Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2030
Sejak tahun 2022 program BPBL menyasar 80.000 rumah tangga tidak mampu yang tersebar di 22 provinsi di Indonesia dan 18.022 di antaranya berada di Jawa Timur.
"Pada tahun 2023 direncanakan penerima BPBL di seluruh Indonesia mencapai 125.000 penerima. Jumlah ini meningkat dari capaian 80.183 dari target 80.000 pada tahun 2022," katanya.
Di sisi lain, seorang penerima manfaat dari program tersebut Purnomo (43) mengatakan kehadiran listrik mampu membuat dirinya dan keluarga tidak bergantung lagi dengan tetangga.