WahanaNews-Surabaya | Ratusan driver ojek online (ojol) se-Surabaya Raya lakukan aksi unjuk rasa di depan Kantor Dinas Perhubungan (Dishub) jatim pada hari ini, Kamis (24/3).
Salah satu tuntutannya yakni mengevaluasi biaya tambahan yang diberlakukan aplikasi dan mendorong pemerintah meninjau dan menindak aplikasi baru yang tidak sesuai dengan aturan yang berlaku.
Baca Juga:
Rumah Terancam Dilelang,Pemilik Awal Dan Bank Serta Notaris Digugat Pembeli ke Pengadilan.
Dilansir dari detikJatim, ratusan driver ojol sudah mulai memadati area Frontage A Yani.
Mereka menggunakan motor, mobil hingga truk.
Sambil membawa pengeras suara sebagai komando.
Baca Juga:
Inovasi Hijau PLN Icon Plus, Hadirkan EV Charging Station Tenaga Surya PV Rooftop
Tampak beberapa petugas dari kepolisian sudah disiagakan.
Mulai dari Satlantas, Brimob, hingga Sabhara Polrestabes Surabaya.
Arus lalu lintas dari Bundaran Waru, mal City of Tommorow, dan Jalan A Yani terpatau padat merayap.
Kasatlantas Polrestabes Surabaya, AKBP Teddy Chandra mengatakan, belum ada rekayasa atau perubahan arus lalu lintas.
"Arus lalin seperti biasa, kita upayakan jalur juga bisa digunakan pengendara lainnya," kata Teddy kepada wartawan, Kamis (24/3/2022).
Teddy menjelaskan, pihaknya mengarahkan para pengendara roda 2 dan 4 untuk tetap menggunakan 2 hingga 3 lajur di frontage dan raya utama Ahmad Yani.
"Sehingga, 1 lajur atau situasional tetap bisa lewat frontage, tapi juga kita alihkan ke jalur protokol. Tidak ada pengalihan jalur dan itu (rekayasa lalin) situasional, lihat kondisi di lapangan, tapi diupayakan tetap jalan seperti biasa," ujar Teddy.[non]