WahanaNews-Surabaya | Listrik adalah salah satu sumber energi yang dibutuhkan masyarakat. Tidak hanya masyarakat perkotaan namun juga pedesaan.
Sejarawan Universitas Airlangga Purnawan Basundoro mengatakan, sejarah kelistrikan di Indonesia dimulai pada 1897.
Baca Juga:
Mahkamah Konstitusi Terima 206 Permohonan Sengketa Pilkada Kabupaten hingga Provinsi
Yakni ketika berdiri perusahaan listrik pertama bernama Nederlandsche Indische Electriciteit Maatschappij (NIEM) di Batavia dengan kantor pusat di Gambir.
Keterangan ini juga tercantum dalam karya bukunya berjudul Dua Kota Tiga Zaman.
“Kalau di Surabaya, sejarah kelistrikan bermula ketika perusahaan gas Nederlandsch Indische Gasmaatschappij (NIGM) pada 26 April 1909 mendirikan perusahaan listrik bernama Algemeene Nederlandsche Indische Electriciteit Maatschappij (ANIEM). Yakni merupakan perusahaan swasta yang diberi hak untuk membangun dan mengelola sistem kelistrikan di Indonesia pada waktu itu,” jelasnya.
Baca Juga:
ASDP Gandeng Bank Indonesia Perkuat Distribusi Uang Rupiah hingga ke Pelosok Negeri
ANIEM adalah perusahaan yang berada di bawah NV.Handelsvennootschap yang sebelumnya bernama Maintz and Co. Perusahaan ini berkedudukan di Amsterdam dan masuk pertama ke Surabaya pada akhir abad ke-19 dengan mendirikan perusahaan gas NIGM. Kantor ANIEM dulu merupakan sebuah gaedung di Jalan Embong Wungu yang kini menjadi kantor PLN.
Ketika ANIEM berdiri pada 1909, perusahaan ini diberi hak untuk membangun beberapa pembangkit tenaga listrik berikut sistem distribusinya di kota-kota besar di Jawa.
Dalam waktu tidak lama, ANIEM berkembang menjadi perusahaan listrik swasta terbesar di Indonesia dan menguasai sekitar 40 persen dari kebutuhan listrik di negeri ini.