WahanaNews-Surabaya | Masjid Al Madani di Pakuwon miliki kegiatan rutin selama Ramadan.
Masjid yang berada di ujung timur Surabaya ini, setiap hari membagikan takjil dan makanan 'mewah'.
Baca Juga:
Eks Menlu RI Retno Marsudi Diangkat jadi Dewan Direksi Perusahaan Energi Singapura
Dilansir dari detikJatim, ratusan mahasiswa/mahasiswi memadati masjid tersebut.
Mayoritas mahasiswa berasal dari ITS dan Unair.
Tampak berbagai menu makanan disajikan untuk mahasiswa dan jemaah masjid yang hendak berbuka.
Baca Juga:
Buka Kejuaraan Nasional Renang Antar Klub Se-Indonesia, Wamenpora Harap Dapat Lahirkan Atlet Berprestasi
Ada nasi bebek, bakso jumbo, pangsit mie, nasi rendang, dan masih banyak lainnya. Sementara untuk takjil, disiapkan kurma, tahu bakso, hingga lumpia.
Ketua Komunitas Muslim Pakuwon City (KMPC) Dr Reli Yanuari mengatakan, setiap harinya, KMPC sebagai pengurus Masjid Al Madani menyiapkan ratusan takjil dan makanan untuk jemaah.
"Selama Ramadan ini KMPC banyak kegiatan. Ada buka bersama untuk warga sekitar Pakuwon City, dan alhamdulillah sudah berlangsung 19 hari Ramadan ini. Kita siapkan iftar itu 600-700 kotak, dan alhamdulillah semua dapat bagian," kata Reli di lokasi, Kamis (21/4/2022).
Reli menyebut, mayoritas jemaah yang hadir di Masjid Al Madani merupakan mahasiswa. Para mahasiswa didominasi dari ITS dan Unair.
"Kebetulan yang paling banyak tamu di sini mahasiswa yang ada di sekitar Surabaya Timur seperti ITS, Unair. Dan alhamdulillah mereka senang dengan kegiatan ini, bisa membantu mereka yang jauh keluarga, bisa buka bersama temannya, silaturahmi tatap muka," katanya.
Reli juga menyebut, kegiatan itu sebenarnya sudah rutin dilaksanakan sebelum pandemi COVID-19. Karena ada pandemi, kegiatan buka bersama ditiadakan selama 2 tahun terakhir.
"Baru kali ini kita membuka untuk umum, dan alhamdulillah animonya luar biasa. Selain bukber kita baksos, beri bingkisan sembako di luar komplek, dan juga warga kampung pemulung di Keputih. Nanti kita malam takbiran akan membagikan zakat fitrah dan mal kepada saudara kita yang fakir miskin," jelasnya.
Menurut Reli, saat hari biasa yakni Senin-Jumat, jemaah yang hadir sebanyak 700.
Bahkan, pernah mencapai 1.000.
Namun, saat akhir pekan jumlah jemaah yang berbuka puasa agak menurun.
"Setiap hari terutama weekday ada lah 700-an, bahkan pernah 1.000. Kalau weekend agak kurang karena mahasiswa itu kan kadang pulang, tapi tetap kita siapkan. Hari ini saja 730 kita siapkan, dan memang kata mahasiswa makanan di sini enak-enak," ungkapnya.
Reli menambahkan, pihaknya sengaja menyiapkan menu berbuka puasa 'mewah' karena ingin memuliakan para tamu.
"Kita beri yang terbaik untuk mereka yang berpuasa," terangnya.
Salah satu mahasiswi, Alya mengaku sering berbuka puasa di Masjid Al Madani.
Menurutnya, menu buka puasanya enak.
"Enak, dan bisa ketemu temen-temen sih kalau buka di sini, daripada buka sendiri. Kebetulan saya rantau dari Pekanbaru dan kuliah di sini, ITS," ungkap mahasiswi jurusan Desain Kreatif dan Bisnis Digital itu.
Hal senada diungkapkan Saras, mahasiswi ITS jurusan Teknik Kimia Industri.
Ia mengaku sering ke Masjid Al Madani.
"Sering ke sini, asyik suasananya berasa di rumah soalnya saya itu di rumah buka sama mama. Sekarang rantau jadi kangen sama suasana di rumah, dan di sini enak ketemu temen," ungkap mahasiswi asal Bekasi. [non]