WahanaNews-Surabaya | Pria di Sidoarjo berinisial AT (42) telah hamper setahun tega menyetubuhi putri kandungnya sendiri dengan ancaman dan kekerasan.
Namun, nasib mengenaskan malah diterima AT.
Baca Juga:
Jokowi ke Kantor PAN, Zulhas: Pertama Kali Presiden Hadir Setelah 24 Tahun
Dia tewas mengenaskan di pinggir jalan di Wonokromo, Kota Surabaya.
Jasad AT ditemukan pada Jumat (23/3/2022) pagi.
AT tewas selang 12 hari atau dua minggu setelah istrinya melaporkan perbuatannya kepada Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polresta Sidoarjo, Jumat 11 Maret 2022.
Baca Juga:
Ukraina Tak Terima Rusia Pimpin DK PBB
Setelah menerima laporan tersebut, AT pun diburu anggota Polresta Sidoarjo.
Belum ada kepastian penyebab AT tewas secara mendadak tersebut.
Dari dugaan kepolisian, AT tewas karena serangan jantung.
Anak kandung usia 12 tahun
Setelah kematian AT, polisi mengungkap kelakuan bejat pelaku.
Dia tega menyetubuhui putri kandungnya yang berusia 12 tahun.
AT selalu melampiaskan nafsunya ketika istrinya tidak ada di kos.
Setiap melakukannya, AT selalu memberikan ancaman hingga kekerasan kepada korban.
Pihak polisi pun memastikan, bahwa jasad pria yang tewas di pinggir jalan Wonokromo adalah AT.
“Setelah diperiksa dan dicek identitasnya memang itu."
"Dia pelaku persetubuhan terhadap anak kandungnya sendiri yang dilakukan di sebuah rumah kos di Sidoarjo,” kata Kasat Reskrim Polresta Sidoarjo AKP Oscar Stefanus Setja.
25 kali setubuhi putri kandung
Terungkap dalam laporan ibu korban, AT telah menyetubuhi putri kandungnya sebanyak 25 kali.
Rentang waktu yang dilakukan mulai April 2021 sampai Maret 2022.
Terakhir, sebelum dilaporkan ke polisi, AT menyetubuhi putrinya pada 11 Maret 2022
Korban tidak berani cerita karena diancam kekerasan oleh ayahnya.
Setelah persetubuhan terakhir itu, korban bercerita kepada ibunya.
Korban masih mengalami trauma berat.
Setelah mendapatkan laporan dari ibu korban, polisi berusaha mengungkap kasus ini.
Mulai dari mengumpulkan data atau keterangan dari ibu dan korban, pemeriksaan visum terhadap korban, mendatangi lokasi kejadian hingga mencari keberadaan ayah kandungnya.
“Sudah tiga kali tim kami mendatangi tempat kos yang bersangkutan.
Hingga tim kami terus mencari keberadaan ayah korban.
Karena sejak ibu dan korban melapor ke Polresta Sidoarjo, ayahnya tidak pulang ke kos dan tidak diketahui keberadaannya,” lanjut Oscar.
Di tengah proses pencarian itu, Jumat pagi petugas mendapat kabar bahwa pria yang sedang diburu itu meninggal dunia mendadak di pinggir jalan di kawasan Wonokromo. [non]