WahanaNews-Surabaya | Aksi tawuran yang marak di Surabaya cukup membuat apparat keamanan kelimpungan.
Meski Ramadan, pelaku tawuran tetap meresahkan warga sekitar.
Baca Juga:
Polisi Tembak Polisi di Solok Selatan, Kasus Masih dalam Penyelidikan
Mereka justru memanfaatkan waktu sahur untuk berkelahi.
Kasat Reskrim Polres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, AKP Arief Ryzki Wicaksana mengakui hal itu.
Menurutnya, di wilayah hukumnya juga masih saja terjadi aksi tawuran setiap kali Ramadan hingga menjelang lebaran.
Baca Juga:
Setyo Budiyanto Terpilih sebagai Ketua KPK: OTT Tetap Senjata Utama
Meski sudah ada beberapa pelaku tawuran yang ditangkap, nyatanya hal tersebut tak menyurutkan mereka untuk berbuat brutal.
"Selama Ramadan, memang banyak tindak kejahatan dan tawuran, termasuk di wilayah hukum kami," kata Arief, Rabu (20/4/2022).
Kendati demikian, polisi juga tak patah arang.
Mereka tetap mengantisipasi agar tawuran tidak terulag lagi.
Arief mengaku telah menyebar persenoel di beberapa titik rawan di kawasan Surabaya Utara.
Reserse tak sendiri, sebab pengawasan untuk mencegah tawuran itu juga dibantu intel dan kecamatan.
"Di wilayah perak, ada 3 TKP (yang pernah dijadikan tawuran) di Tambak Asri, Sencaki, dan Semampir," ujar mantan Kasat Reskrim Polres Trenggalek tersebut.
Sementara itu, untuk titik rawan yang selalu diawasi ekstra ketat juga ada 3. "Wonokusumo, Kenjeran, dan Tambak Asri, adalah titik rawan," lanjutnya Arief.
Polisi dengan 3 balok di pundaknya itu menyebut, alasan yang melatarbelakangi terjadinya tawuran beragam.
Namun, kebanyakan didominasi oleh permasalahan sepele dan salah paham,
Meski begitu, ia mengimbau kepada masyarakat, khususnya remaja lelaki untuk tak terlibat atau memprovokasi suatu hal.
Supaya, tawuran dapat dihindar. Ia berharap, masyarakat juga turut membubarkan aksi tawuran dengan cara melapor ke polisi.
"Alhamdulillah, berkat media dan masyarakat, semua (aksi tawuran) dapat kami ungkap. Semuanya tidak ada pengaruh alkohol dan narkoba," tuturnya.
"Motifnya beragam, banyak yang kami temukan mayoritas (penyebabnya) sepele," tukasnya. [non]