WahanaNews-Surabaya | Pada 22 Maret 2022 mendatang, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya berencana membuka Pasar Turi Baru. Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi berupaya mengembalikan Kejayaan Pasar Turi sebagai salah satu ikon Surabaya.
Ada pun beberapa strategi yang dilakukan untuk menghidupkan kejayaan Pasar Turi, khususnya semangat para pedagang untuk kembali berjualan.
Baca Juga:
Gelar Naker Expo, Kemnaker Sediakan Puluhan Ribu Lowongan Pekerjaan di Tiga Kota
"Pasar Turi akan dibuka 22 Maret 2022. Saya sudah sampaikan, seluruh pedagang Pasar Turi yang tercatat dalam data Pemkot, Disperindag, harus masuk semua. Alhamdulillah investornya mau," kata Eri kepada wartawan di Balai Kota Surabaya, Selasa (8/3/2022).
Kemudian, Eri ingin memastikan, tidak boleh lagi ada penerapan sewa dengan skema strata title di Pasar Turi. Nantinya, skema sewa stan strata title itu akan diganti.
"Uangnya bisa dikompensasikan terhadap service cash. Ini yang (sedang) diatur," ujarnya.
Baca Juga:
Sudinkes Jakarta Barat Ingatkan Rumah Sakit Terus Terapkan Pelayanan Berbasis Hospitality
Eri mengaku sengaja membuka Pasar Turi pada 22 Maret mendatang, tepat sebelum masuknya Bulan Ramadhan. Dia berharap pedagang sudah bisa berjualan sebelum Ramadhan dan Lebaran.
Pada bulan Ramadhan dan Lebaran, kata biasanya akan lebih banyak pembeli yang mendatangi pusat grosir. Oleh karena itu, ia membuka sebelum Puasa agar semua bisa mendapatkan manfaatnya.
"Kami memang rencana 22 Maret sebelum lebaran dan puasa sudah dibuka. Kasihan para pedagang. Saya sampaikan, wes ta, awak dewe ndekek egone dewe-dewe lah (Sudahlah kita mengendalikan ego sendiri-sendirilah). Ojok dolek harga diri (Jangan mencari harga diri) yang tinggi dan yang dirugikan pedagang. Kita harus turunkan ego kita. Alhamdulillah sama-sama turunnya akhirnya bisa dimanfaatkan," jelasnya.
Eri juga ingin ikon Pasar Turi kembali menggelora. Karena akan tak lengkap rasanya jika ke Surabaya belanja grosir tapi tidak ke Pasar Turi.
"Sekarang kita munculkan kembali iconnya Pasar Turi. Bahwa kalau tidak ke Pasar Turi berarti ga tau nang Suroboyo. Kita harus hidupkan lagi. Ini untuk memberikan semangat para pedagang," katanya.
"Terus ada yang tanya, 'Pak kan ada yang lainnya, terus gimana nasibe,' podo lah. Kalau kita dagang dan berusaha di tempat yang sama (Surabaya), dagangannya harus bagus, pelayanannya harus bagus. Kan tetap ramainya, pelanggannya ada sendiri-sendiri. Semakin banyak yang bergerak maka semakin bagus," ujarnya.
Pasar Turi pernah mengalami kebakaran tahun 2007 hanya menyisakan gedung tahap III, yang dihuni 973 stan. Lalu September 2012, Pasar Turi kembali kebakaran hebat hingga meludeskan gedung tahap III terbakar. Saat itu, Wali Kota Tri Rismaharini ikut berjibaku bersama tim pemadam menjinakkan kobaran api.[kaf]