WahanaNews-Surabaya | Aksi pemalakan dengan modus mengetuk mobil semakin marak di Surabaya.
Kamis (10/2/2022) malam, salah satu warga yang pernah menjadi korban ialah Shenly Aldeana, dia dimintai uang secara paksa saat berkendara di lampu merah Jembatan Pasar Keputran, Surabaya.
Baca Juga:
Sambut Masa Tenang Pilkada Jakarta, KPU Jakbar Gelar Panggung Hiburan Rakyat
"Gedor-gedor kaca pintu mobil saya, terus sama teman saya dibuka ternyata dia minta uang dengan alasan istrinya sedang lahiran di rumah sakit di daerah Benowo," kata Shenly, Rabu (16/2/2022).
Zig-zag di depan mobil
Saat itu Shenly tidak memberikan uang kepada pelaku karena sedang tidak membawa uang yang cukup.
Baca Juga:
Sekjen GEKIRA Partai Gerindra: Pemilukada Damai Bukti Rakyat Cerdas
Ternyata pelaku marah hingga memotong laju mobilnya.
"Kayak marah gitu, dia langsung ngedumel dan motornya kayak memotong laju mobil saya kaya dibuat zig-zag," kata Shenly.
Sasar pengemudi lain
Menurutnya, pelaku tersebut langsung beraksi kembali dengan menyasar pengemudi mobil lainnya.
Namun karena pemobil lain memberi uang, pelaku langsung putar balik dan tidak marah-marah.
"Nah pas berhenti akhirnya dikasih uang itu, pas sudah dikasih uang, pelaku ini langsung putar balik," kata Shenly.
Dia berharap kepolisian bisa segera menangkap pelaku karena meresahkan pengguna jalan.
"Kalau saya sih selaku korban yang pernah mengalami, semoga segera tertangkap saja sih. Karena banyak yang jadi korban juga dan cukup meresahkan," katanya.
"Buat saya pribadi ini sangat mengganggu. Untung saya kemarin pas kejadian sama temen saya berdua," lanjut dia.
Imbauan polisi
Diberitakan sebelumnya, video aksi pengendara motor meminta uang ke pengendara mobil saat berhenti di tengah jalan, viral di media sosial.
Video berdurasi 55 detik tersebut direkam seorang pengendara dari dalam mobil.
Kasat Lantas Polrestabes Surabaya AKBP Teddy Chandra tengah mengidentifikasi pelaku.
Teddy mengingatkan warga jika ada pria tidak dikenal mengetuk pintu mobil di tengah jalan, agar tidak dibuka.
"Kalau tidak kenal lebih baik tidak dibuka," katanya. [kaf]