WahanaNews-Surabaya | Seorang pria curi ponsel kepunyaan karyawati toko parfum di Jalan Simo Gunung, Putat Jaya, Sawahan, Surabaya, beberapa waktu lalu.
Aksi pria tersebut sempat terekam kamera CCTV.
Baca Juga:
Gelar Naker Expo, Kemnaker Sediakan Puluhan Ribu Lowongan Pekerjaan di Tiga Kota
Sebelum mencuri ponsel bermerek Vivo Y12 yang tergeletak di atas etalase toko tersebut, pria berhelm hitam itu sempat berlagak memesan parfum.
Saat karyawati sedang sibuk mempersiapkan pesanan parfum, ternyata pria tersebut mengambil ponsel yang tergeletak di dalam etalase kaca toko di depannya.
Setelah memperoleh barang curian incarannya, pria tersebut bergegas melenggang keluar toko, begitu saja.
Baca Juga:
Sudinkes Jakarta Barat Ingatkan Rumah Sakit Terus Terapkan Pelayanan Berbasis Hospitality
Korban yang merupakan karyawati toko parfum tersebut, AFA (19) menceritakan, sebelum menggasak ponselnya, pelaku sempat memesan sebuah racikan parfum.
Pria tersebut juga meminta, agar botol racikan parfum pesanannya itu dikemas dalam bingkisan kertas kado.
Kertas kado yang digunakan mengemas botol parfum tersebut, dibeli oleh pria tersebut dari toko yang berada di samping toko parfum itu.
Setelah bungkusan parfum pesanan pertama rampung selesai, ternyata pria tersebut ingin memesan untuk yang kedua kali, berdalih bahwa parfum tersebut merupakan kado ulang tahun untuk keponakannya yang kembar.
Korban yang sejak awal tidak menaruh rasa curiga, pun tetap saja memenuhi keinginan pria tersebut.
Hingga pada suatu saat, ketika pesanan parfum kedua tersebut rampung dikemas, ternyata si pria tersebut, sudah tidak lagi ada di area tunggu pembeli.
"Aku belum tahu kalau HP-ku hilang. Aku kan punya 2 HP, nah yang hilang ini HP satunya," ujarnya dilansir dari TribunJatim, Rabu (4/5).
Korban sempat berupaya menelepon nomor kontak ponsel miliknya, beberapa kali. Nomornya masih aktif, hanya saja, tidak ada jawaban.
Kemudian, ia bergegas berkoordinasi dengan bosnya atau pemilik toko untuk memeriksa video rekaman CCTV.
Ternyata, ponselnya dicuri oleh pembelinya tadi yang memesan dua parfum yang dikemas kertas kado, namun menghilang.
"Makanya waktu itu, motor dia taruh depan toko sini. Dipindahkan ke sebelah toko, karena takut ada CCTV-nya. Pas aku bungkus kado kedua, dia hilang, saya kira mungkin ambil uang di ATM," ungkapnya.
Insiden pencurian tersebut diakui korban baru pertama kali dialaminya, selama kurun waktu tiga bulan bekerja di toko parfum tersebut.
Akibat pencurian tersebut, ia mengaku mengalami kerugian material seharga ponsel yang baru, sekitar Rp 1,5 juta.
"Belum, soalnya katanya orangtuaku diikhlaskan aja," pungkasnya. [non]