WahanaNews-Jatim | Ketua RT 5 Sudarmanto mengatakan insiden kebakaran gudang agen elpiji rumahan hingga membuat delapan orang luka-luka, disebabkan oleh kebocoran salah satu tabung yang disimpan di area dalam bangunan.
Sehingga saat gas tersebut bocor dan memenuhi seluruh ruangan tertutup di area tersebut. Diduga tanpa sadar, terdapat salah satu penghuni di dalam gudang tersebut, menyalakan komponen listrik.
Baca Juga:
Saat Ibadah, Gereja Pentakosta Lau Mil Dairi Terbakar
"Iya gas (bocor) dulu, cuma gak seberapa menyengat sih katanya. Sudah di ruangan. Ada karyawan atau saudaranya, yang nyolokin listrik. Kurang tahu saya (colokan elektronik atau stop kontak)," ujarnya saat ditemui TribunJatim.com di lokasi, Kamis (20/4/2023).
Pantauan TribunJatim.com di lokasi sekitar pukul 17.20 WIB. Belasan tabung elpiji 3 kg berwarna hijau atau lazim disebut tabung melon berserakan di area teras rumah tersebut.
Kuatnya ledakan membuat pintu pagar utama gudang rumahan tersebut copot dan terlempar sejauh tiga meter di depan rumah, teronggok di tengah jalan.
Baca Juga:
Ruang Komputer dan 2 Kelas SMPN 1 Tigalingga Terbakar
Sejumlah anggota Tim Inafis Polrestabes Surabaya mulai melakukan olah TKP dan mendokumentasikan sejumlah area insiden ledakan.
Selama memasuki area gudang elpiji rumahan tersebut, mereka didampingi oleh Kapolsek Lakarsantri Kompol Hakim dan Kanit Reskrim Polsek Lakarsantri Ipda Bambang.
Kemudian, pantauan TribunJatim.com di lokasi sekitar pukul 19.00 WIB. Area teras rumah yang masih tampak ratusan tabung elpijinya berserakan, mulai ditutup menggunakan papan kayu.
Lalu, di berbagai sudut area bangunan dipasangi oleh Tim Inafis Polrestabes Surabaya dan anggota Unit Reskrim Polsek Lakarsantri menggunakan garis batas polisi.
Di penghujung aktivitas Tim Inafis Polrestabes Surabaya merampungkan olah TKP-nya. Tampak Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya AKBP Mirzal Maulana mendatangi lokasi kejadian kebakaran.
Mengenai kemeja warna putih, Mirzal sempat bercengkrama dengan beberapa warga yang hidup bertetangga di dekat rumah korban.
Kemudian, ia menyempatkan berkoordinasi dengan anggotanya dari jajaran Polsek Lakarsantri dan Tim Inafis Polrestabes Surabaya. Lalu ikut membantu memasang garis batas polisi di sekitar area kejadian.
Awak media mencoba mewawancarai Mirzal untuk menggali penyebab pasti insiden kebakaran tersebut. Hanya saja ia menolak karena proses penyelidikan dan olah TKP masih terus dilakukan.
"Ini masih olah TKP ya. Iya penyelidikan, akan disampaikan," ujar Mirzal, pada awak media di lokasi.
Sementara itu, dari delapan orang terluka itu, empat orang korban dirujuk ke RSUD dr Soetomo Surabaya.
Kemudian, dua korban di RSUD Muji Rahayu, Surabaya. Dan dua korban luka ringan dirawat tim medis di salah satu rumah warga sementara.
Samoel (40), Timotius (21), dan Sandy, pemilik rumah gudang. Ketiga mengalami luka bakar dengan keparahan 80 derajat. Dan sedang dirawat di Ruang Resisusutasi IGD RSUD dr Soetomo.
Kemudian, Gesia (24) istri Sandy, yang sedang hamil empat bulan, mengalami luka bakar keparahan 30 derajat. Kini sedang dirawat Ruang Triage IGD RSUD dr Soetomo, Surabaya.
Lalu, Yosua (20) dan Jonathan (30) sedang dirawat sementara di RSUD Muji Rahayu, Surabaya, untuk segera dirujuk perawatan lanjutan ke RSUD dr Soetomo.
Dan, terakhir, Valen dan Faldo, korban syok atau luka ringan. Keduanya hanya mendapatkan penanganan medis di salah satu rumah warga.[ss]