WahanaNews-Surabaya | Insiden kecelakaan bus yang menghantam tiang variable message sign (VMS) di Tol Surabaya-Mojokerto (Sumo), Km 712.400 A, menewaskan 14 penumpang.
Bus Pariwisata itu mengangkut 31 penumpang warga Benowo Krajan, Kelurahan Benowo, Kecamatan Pakal, Surabaya yang sedang berwisata ke Dieng Wonosobo, Jawa Tengah.
Baca Juga:
Polisi Tembak Polisi di Solok Selatan, Kasus Masih dalam Penyelidikan
Peristiwa ini menyisakan duka nestapa bagi keluarga korban.
Salah satunya cerita korban meninggal sempat melakukan video call dengan keluarganya di Surabaya.
Itu terjadi beberapa saat setelah kecelakaan.
Baca Juga:
Setyo Budiyanto Terpilih sebagai Ketua KPK: OTT Tetap Senjata Utama
Kakak korban tewas Ainur Rofiq sebagai ketua rombongan wisata ke Dieng, Sri Muid mengatakan, Ainur Rofiq saat kecelakaan terjadi memang sedang bersama putrinya bernama Sakila.
Senin (16/5) pukul 06.45 WIB, setelah kecelakaan, Sakila sempat menelepon video.
Sri Muid yang tadinya mengira Sakila minta dijemput terkejut, kondisi Sakila sudah berdarah-darah.
"Pas saya angkat kok sudah berdarah semua sama bilang 'bapak mana?' Saya panik. Saya tanyai 'loh kamu kenapa?' Tapi dia enggak jawab, cuman nanya bapak mana sambil bingung," katanya.
Usai telepon mati, Sri yang juga ketua RT 02 mencari informasi siapa saja yang berangkat bersama adiknya.
Sebab acara wisata itu bukanlah agenda RT melainkan agenda pribadi.
"Saya cari info, saya cari itu siapa saja yang berangkat, keluarganya saya suruh telpon sampai dapat pokoknya," tegasnya.
Ia baru mendapat kabar sekitar pukul 08.50 WIB jika Sakila dirawat di RS Citra Medika, Tarik, Sidoarjo dengan luka patah tangan kanan.
Sementara, kakaknya, Ainur Rofiq (35) tewas dan dibawa ke RS Emma Mojokerto.
Sementara Lailiyatul Istiada (28), istri Ainur Rofiq mengaku dirinya harus menerima kenyataan suaminya meninggal dalam kecelakaan itu.
Sementara dirinya terkulai lemah di ruang Flamboyan 1, RS Gatoel, Kota Mojokerto.
Selang infus masih menancap di tangan kirinya karena mengalami patah tangan kanan.
Perempuan asal Kelurahan Benowo, Pakal, Surabaya itu dirawat dalam satu kamar dengan putrinya, Syakila.
Bocah berusia 5 tahun itu juga patah tangan kanan.
Suami Laili, sekaligus merupakan Ketua Panitia rombongan wisata ke Dieng, Wonosobo, Jateng itu menjadi salah satu korban tewas dalam kecelakaan.
Laili mengingat, sebelum kecelakaan itu terjadi PO Bus Pariwisata Ardiansyah S 7322 UW yang ia tumpangi sempat berhenti di sebuah rest area tol antara pukul 04.30 WIB atau pukul 05.00 WIB.
"Saya lagi tidur. Bangun-bangun mata samar-samar kalau kecelakaan. Jadi setengah sadar," kata Laili kepada wartawan, Senin (16/5/2022).
Namun, ia tidak mengetahui rest area mana karena ia memilih tetap di dalam bus bersama putrinya.
Saat itu, para penumpang lainnya turun untuk menjalankan Salat Subuh.
Saat kecelakaan terjadi di KM 712.400 A Tol Sumo sekitar pukul 06.15 WIB, Laili mengaku tertidur di dalam bus. Dia duduk bersama putrinya. Sedangkan suaminya duduk di bangku bagian belakang.
Ibu anak satu ini baru sadar di ruang perawatan RS Gatoel. Laili merasakan nyeri di tangan kanannya.
"Sadarnya sudah di rumah sakit. Sekarang nyeri di tangan," tandasnya. [non]