WahanaNews-Surabaya | Kabid Humas Polda Jawa Timur (Jatim), Kombes Pol Dirmanto, menjelaskan penyebab kecelakaan tunggal bus pariwisata bernopol S-7322-UW di Tol Surabaya.
Menurutnya, diduga ada human error atau kelalaian manusia. Yakni, sopir mengantuk, sehingga mengakibatkan kecelakaan di Tol Surabaya-Mojokerto, Km 712.400/A.
Baca Juga:
Gelar Naker Expo, Kemnaker Sediakan Puluhan Ribu Lowongan Pekerjaan di Tiga Kota
Terdapat 14 orang penumpang tewas dalam peristiwa tersebut.
“Sementara data lapangan yang kami dapatkan, penyebab laka ini human error. Jadi, sopir cadangan ini kelelahan atau kemungkinan juga mengantuk,” ujar Dirmanto di Mapolda Jatim, Senin (16/5).
Dirmanto menuturkan saat melintasi Km 712.200 Tol Surabaya, laju bus tersebut sudah dalam keadaan oleng atau tidak stabil.
Baca Juga:
Sudinkes Jakarta Barat Ingatkan Rumah Sakit Terus Terapkan Pelayanan Berbasis Hospitality
Setibanya di Km 712.400, bus langsung menabrak papan reklame yang berada di bahu kiri jalan, hingga rusak lalu terguling.
“Jadi, saat melintasi Km 712.200 itu oleng dan pas 712.400 itu menabrak papan reklame,” kata Dirmanto.
Temuan lain dalam kecelakaan tersebut, yakni sopir bus merupakan pengganti atau cadangan. Sopir pengganti tersebut semula bertindak sebagai kernet.
Ade Firmansyah sebagai sopir pengganti itu dikabarkan mengalami luka berat dan sedang dirawat di RS.
“Sementara kami masih berupaya untuk mendata, karena kita fokus dulu sekarang olah TKP di sana sekarang,” katanya.
Informasinya, ada 25 orang dalam rombongan satu bus tersebut yang berasal dari Kecamatan Benowo Surabaya.
Puluhan orang penumpang baru saja melakukan perjalanan wisata dari kawasan Dieng, Wonosobo, Jawa Tengah, sejak Sabtu (14/5/2022).
Pada Senin (17/5/2022), sesaat sebelum terjadi kecelakaan.
Rombongan bus tersebut, sedang menuju arah pulang melalui Tol Surabaya.
“Iya pariwisata. Data sementara begitu,” ujar Dirmanto.
Sementara itu, 14 orang tewas saat ini dievakuasi ke RSUD dr Wahidin Sudiro Husodo Kota Mojokerto, dan RSI Sakinah Kabupaten Mojokerto.
Adapun 11 orang korban yang mengalami luka berat dirawat RS Petro Kimia Gresik, RS Citra Medika Kabupaten Mojokerto, RS Emma Kota Mojokerto. [non]