WahanaNews-Surabaya | Marsih (66) beserta anaknya, Mariyanto (45), ditemukan meninggal dalam kondisi terlentang di petilasan perapen Mpu Supo di Desa Dermawuharjo, Kecamatan Grabagan, Kabupaten Tuban, Jawa Timur, pada Selasa (22/3) pagi.
Diduga, keduanya tewas akibat menghirup bau belerang yang muncul dari tempat yang dianggap keramat itu.
Baca Juga:
Mahkamah Konstitusi Terima 206 Permohonan Sengketa Pilkada Kabupaten hingga Provinsi
"Diduga korban meninggal setelah menghirup bau belerang yang muncul di lokasi tersebut," kata Kapolsek Grabagan AKP Darwanto saat dikonfirmasi, Selasa.
Darwanto menjelaskan, jenazah ibu dan anak itu pertama kali ditemukan oleh Sumari, seorang petugas kebersihan di petilasan perapen Mpu Supo, Selasa pagi sekitar pukul 07.00 WIB.
Sumari menemukan keduanya dalam kondisi telentang di lantai yang menyerupai bekas kolam belerang.
Baca Juga:
ASDP Gandeng Bank Indonesia Perkuat Distribusi Uang Rupiah hingga ke Pelosok Negeri
"Kedua korban ditemukan terlentang menghadap ke barat, posisi anaknya berada di bawah dengan memegang kedua tangan ibunya," kata Darwanto.
Darwanto menyebut, berdasarkan hasil pemeriksaan visum luar dan identifikasi terhadap kedua mayat tersebut, tidak ditemukan adanya tanda-tanda bekas kekerasan.
Sehingga, pihaknya menduga bahwa keduanya tewas akibat menghirup bau belerang.
Korban sering jalani ritual
Sementara itu, korban yang merupakan warga Dermawuharjo, Kecamatan Grabagan, diketahui memang kerap menjalani ritual di lokasi itu.
Pada saat sebelum ditemukan tewas, korban diketahui sedang menjalani ritual masa panen.
Semula, hanya korban Marsih yang berada di lokasi yang berjarak sekitar 500 meter dari permukiman warga itu.
Namun, karena tak kunjung pulang, Mariyanto yang merupakan anaknya berangkat menuju lokasi itu untuk mencari keberadaan ibunya.
Tiba di lokasi, diperkirakan Mariyanto kaget melihat ibunya tergeletak dan tidak sadarkan diri. Sehingga, dengan spontan ia berusaha menolong ibunya.
"Tetapi, karena bau belerang di lokasi sangat menyengat, akhirnya keduanya pun meninggal," jelas Darwanto.
Untuk kejadian itu, Darwanto menyebut, pihaknya telah mengamankan barang bukti berupa kemenyan, kembang jagung, korek api, dan satu bongkah batu belerang.
Pihaknya juga telah memeriksa saksi yang menemukan kedua jasad itu pertama kali. Pihaknya juga telah melakukan visum luar terhadap korban.
"Kami juga telah memeriksa saksi yang pertama kali mengetahui kedua korban meninggal dunia, dan melakukan visum luar tubuh korban," ungkapnya.[non]