WahanaNews-Jatim| Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Juanda meminta warga Jatim waspadai potensi cuaca ekstrem sepekan ke depan saat pancaroba.
Kepala Stasiun Meteorologi Kelas I Juanda Sidoarjo Taufiq Hermawan mengatakan, berdasarkan analisis kondisi iklim, beberapa wilayah Jatim mulai memasuki masa peralihan atau pancaroba dari musim hujan menuju musim kemarau.
Baca Juga:
Diterjang 24 Gempa, Inilah Daerah Rawan di Kalimantan Bulan Ini
"Kondisi dinamika atmosfer di wilayah Jawa Timur masih signifikan terdapat potensi peningkatan cuaca ekstrem di beberapa wilayah dalam sepekan ke depan," ucapnya, Minggu (9/4/2023).
Ia mengatakan, hasil analisis dinamika atmosfer terkini di wilayah Jawa Timur menunjukkan adanya bibit siklon tropis 98S di Laut Arafuru yang mengakibatkan terbentuknya pola konvergensi atau pertemuan angin di wilayah Jawa Timur, sehingga meningkatkan potensi pertumbuhan awan-awan konvektif.
"Aktifnya gelombang atmosfer Rossby dan Madden Julian Oscillation (MJO) secara spasial di wilayah Jawa Timur yang berpotensi meningkatkan curah hujan," katanya.
Baca Juga:
Bertemu Kepala BMKG, Wamen Diana Bahas Mitigasi Bencana Hidrometeorologi untuk Kelancaran Arus Nataru
Ia mengatakan, hangatnya kondisi perairan Jawa Timur yang menambah suplai uap air semakin banyak ke atmosfer.
"Beberapa wilayah di Jawa Timur yang perlu diwaspadai memiliki potensi cuaca ekstrem yang dapat mengakibatkan terjadinya bencana hidrometeorologi seperti genangan air, banjir, banjir bandang, puting beliung, hujan es maupun tanah longsor untuk wilayah dataran tinggi," ucapnya.
Potensi Gelombang Tinggi