WahanaNews-Surabaya | PT Blue Bird Tbk (Bluebird) menyerahkan 5.000 bibit mangrove kepada Pemerintah Kota Surabaya, Selasa (16/8/2022). Rencananya, ribuan bibit mangrove tersebut akan ditanam di sepanjang pantai timur Surabaya (Pamurbaya).
General Manager Bluebird Surabaya Yusuf Nurfaturahman mengatakan, melalui penyerahan ribuan bibit tersebut, pihaknya mendukung pelestarian lingkungan di Surabaya guna memperoleh akreditasi sebagai kota lahan basah dunia.
Baca Juga:
Semarak Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2024: Wing Peduli Tanam Ratusan Bakau
"Ini merupakan bagian dari Visi Keberlanjutan Bluebird 50:30 yang menggambarkan komitmen Perseroan untuk mengurangi 50 persen emisi dan buangan operasional hingga tahun 2030," katanya dalam keterangan resminya.
Dia berharap, kontribusi tersebut dapat membantu menekan abrasi dan merehabilitasi ekosistem laut di wilayah Kota Surabaya.
Dipilihnya Pamurbaya sebagai lokasi penanaman 5.000 bibit mangrove, karena daerah tersebut merupakan salah satu ekosistem mangrove yang luas dan tersisa di Surabaya dan termasuk ke dalam Kawasan Lindung Mangrove (KLM), yang merupakan bagian penting dari Rencana Tata Ruang Kota Surabaya 2009-2029 karena merupakan ruang terbuka hijau kota Surabaya.
Baca Juga:
Dinas Pariwisata Provinsi Kalimantan Timur Memperkenalkan Destinasi IKN Melalui Kolaborasi Media
"Rencananya, 5.000 bibit tersebut akan ditanam di sepanjang pantai di wilayah Kelurahan Medokan Ayu, Kecamatan Rungkut," jelasnya.
Menurut Walikota Surabaya Eri Cahyadi, penanaman ribuan bibit mangrove dapat menginspirasi masyarakat agar lebih peduli dengan lingkungan sekitar, terutama lingkungan di pesisir pantai. Pengembangan hutan mangrove saat ini memang menjadi salah satu fokus Pemerintah Kota Surabaya.
Karena Surabaya diusulkan sebagai salah satu kota nominasi untuk mendapatkan akreditasi dalam pengolahan kota lahan basah tingkat dunia.
"Pengusulan ini dilatarbelakangi oleh Kementerian Lingkungan Hidup yang melihat Surabaya sebagai kota yang memiliki kemauan tinggi serta bukti nyata dalam pengembangan area mangrove," terang Eri Cahyadi.
Pengembangan lahan atau kawasan Mangrove menjadi sangat penting perannya bagi pelestarian lingkungan karena tanaman khas pesisir ini memiliki beragam fungsi ekologis. Mangrove dapat mencegah terjadinya abrasi, mengurangi pencemaran laut dengan berperan sebagai biofilter mereduksi logam berat dan nutrien berlebih dari darat yang masuk ke laut, meningkatkan kadar oksigen sehingga kesehatan lingkungan lebih terjaga.
Lebih lanjut ia menambahkan, mangrove juga berfungsi sebagai sumber makanan, tempat asuhan, tempat mencari makan, serta daerah pemijahan berbagai jenis ikan, udang, dan biota lainnya. Itu sebabnya, penanaman mangrove untuk rehabilitasi ekosistem yang rusak menjadi sangat penting. [afs]