WahanaNews-Surabaya | Pemerintah Kota Surabaya, Jawa Timur, targetkan penyaluran BNPT sembako dan Bantuan Langsung Tunai (BLT) minyak goreng di Kota Pahlwan beres sebelum Hari Raya Idul Fitri 1443 Hijriah.
Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kota Surabaya, Anna Fajriatin mengatakan saat ini penyaluran BLT minyak goreng di Surabaya sudah mencapai 56,37 persen.
Baca Juga:
Aksi AKP Dadang Guncang Solok Selatan, Hujani Rumah Dinas Kapolres dengan Tembakan
"Kami berkoordinasi dengan tim dari PT Pos Indonesia," kata Anna.
Ia menyebutkan, bahwa penerima BPNT dan BLT minyak goreng di Surabaya tercatat total 85.328 jiwa.
Jumlah ini merupakan total Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dari kedua jenis bantuan tersebut.
Baca Juga:
OTT KPK Bengkulu, Calon Gubernur Petahana Dibawa dengan 3 Mobil
Sedangkan untuk penerima program Keluarga Harapan (PKH) di Surabaya, mencapai 56.372 jiwa.
"Untuk PKH sudah mulai banyak yang tersalur, sudah hampir sama 50 persen. Sehingga nanti target dari Pak Presiden Insyaallah Kota Surabaya bisa memenuhi," tegas dia.
Anna pun mengungkapkan strategi untuk bisa memenuhi target percepatan BLT minyak goreng Surabaya.
Ketika data diterima dari Kementerian Sosial melalui Bank Negara Indonesia (BNI) atau PT Pos Indonesia, pihaknya langsung meneruskannya kepada masing-masing camat dan lurah.
"Sehingga mereka (camat dan lurah) juga bergerak bersama-sama. Jadi, kami mengawal bersama dengan teman-teman PT Pos dan BNI," jelas Anna.
Tak hanya itu, Anna juga menyatakan, bahwa strategi jemput bola juga dilakukan Dinsos bersama BNI dan PT Pos untuk mempercepat proses salur bansos.
Utamanya bagi para penerima yang sudah lanjut usia (lansia) atau kondisi sakit.
"Ada jemput bola juga karena memang ada beberapa mekanisme di situ. Kalau memang dia (KPM) tidak bisa ambil datang, misal lansia, maka BNI atau PT Pos akan menuju ke rumahnya," papar dia.
Ia menambahkan, bahwa saat tribulan pertama, khusus salur BPNT/sembako di Surabaya mencapai 98,27 persen.
Sementara untuk sisanya, diketahui KPM sudah meninggal dunia serta domisili rumahnya tidak ditemukan atau pindah.
"Artinya yang 0,2 persen itu ada yang meninggal. Jadi memang pada saat pelaksanaan mereka meninggal dan tidak ditemukan. Nah, itu kita kembalikan ke Kemensos uangnya," tuturnya.
Hal yang sama juga disampaikan Deputi Eksekutif Vice President Reg V PT Pos Indonesia, Agus Aribowo.
Ia menyebut, data KPM Bansos BPNT dan BLT minyak goreng di Surabaya sebanyak 85.328 jiwa. Saat ini sudah tersalur 48.267 atau sekitar 56,5 persen.
"Itu data penerima bansos minyak goreng dan sembako/BPNT. Namanya bansos (BPNT) sebulan Rp 200 ribu dibayarkan bersama minyak goreng Rp300 ribu. Jadi PT Pos hari ini menyalurkan per KPM itu Rp 500 ribu," kata Agus Aribowo.
Pihaknya juga menargetkan, salur bansos BLT minyak goreng dan BPNT/sembako di Surabaya bisa rampung sebelum tanggal 21 April 2022. Namun, dia optimistis, penyaluran bansos ini bisa lebih cepat dari target perkiraan sebelum lebaran. [non]