WahanaNews-Surabaya | Kepala Satpol PP Surabaya, Eddy Christijanto, meminta Camat Lakarsantri untuk cek lokasi yang disebut warga banyak penjual petasan.
"Belum, kami belum dapat laporan dari Pak Camat. Makanya laporan dari warga, kami minta camat turun bersama 3 pilar dan Koramil melakukan pengawasan, pemantauan dan penertiban," kata Eddy, Selasa (19/4/2022).
Baca Juga:
Gelar Naker Expo, Kemnaker Sediakan Puluhan Ribu Lowongan Pekerjaan di Tiga Kota
Eddy mengatakan, yang boleh menjual petasan hanya yang memiliki izin.
Itu pun, menjual petasan tidak boleh sembarang.
Petasan tidak boleh dijual ke perorangan.
Baca Juga:
Sudinkes Jakarta Barat Ingatkan Rumah Sakit Terus Terapkan Pelayanan Berbasis Hospitality
"Penjualnya yang ada izin tetap boleh, tapi hanya melayani yang untuk event. Untuk perorangan tidak dilayani. Kalau tidak punya izin ditutup oleh teman-teman kepolisian," jelasnya.
Setiap malam, pihaknya selalu menerima laporan dari tim gabungan yang berkeliling.
Tidak ada laporan soal warga yang membunyikan petasan di Lakarsantri.
"Makanya kalau di Lakarsantri ada, kita cek. Soalnya Pak Camat kok ga laporan," ujarnya.
Menurutnya, suara petasan terdengar di hari ketiga sampai kelima puasa.
Setelah dilakukan operasi besar-besaran bersama Polrestabes dan KP3 tiap malam, kini sudah tidak mendapatkan keluhan dari warga.
"Saya tiap malam keliling ga pernah dengar suara mercon. Saya tiap malam keliling, ini saya keliling di SIB. Sampai hari ini, hari ke-18 puasa ini kita temukan di 3 hari pertama. Setelah kita laksanakan puasa kedua sampai saat ini keliling dengan bulan sabit suara mercon ga ada. Di medsos kami juga menyampaikan terima kasih sekarang sudah ga ada suara mercon. Awal-awal ditemukan hampir semua merata. Tempat tinggal saya aja ada," pungkasnya.
Sebelumnya, ada warga di Lakarsantri, Surabaya yang resah karena banyak penjual petasan.
"Mohon kepada pihak-pihak terkait mengenai merebaknya penjual petasan dan kebanyakan pembelinya adalah anak-anak sekolah dasar hingga sekolah menengah pertama. Yang mana menyalakannya di area pemukiman warga dan membuat resah warga khususnya di sekitar Pesapen Sumurwelut Lakarsantri Surabaya," berikut laporan warga yang diterima wartawan. [non]