WahanaNews-Surabaya | Kurang lebih satu tahun buka, bisnis Waralaba (Franchise) Rakoes Nasi Goreng, milik artis Gisella Anastasia dan Wijaya Saputra alias Wijin, terancam ditinggalkan para mitranya.
Sebanyak 12 orang mitra usaha Rakoes Nasi Goreng merasa ditipu oleh brand yang dikembangkan oleh Gisel tersebut.
Baca Juga:
Kenang Ryanto Ulil, Brigjen TNI Elphis Rudy: Saya yang Antar Dia Jadi Polisi, Kini Antar ke Peristirahatan Terakhir
Mereka lantas mendatangi Polrestabes Surabaya, pada Rabu (08/06/22) untuk melaporkan tindak pidana penipuan yang dilakukan oleh Direktur Utama PT Rombong Sukses Bersama, Dedi Heriawan yang menaungi Rakoes Nasi Goreng.
Laporan tersebut akhirnya diterima pihak kepolisian dengan nomor : LP/B/673/VI/2022/SPKT/POLRESTABES SURABAYA/POLDA JATIM.
Muara Harianja selaku kuasa hukum mengungkapkan, bahwa ke-12 kliennya merasa ditipu. Karena apa yang didapat para mitra waralaba ini, tidak sesuai dengan yang dijanjikan.
Baca Juga:
OTT di Bengkulu, KPK Amankan 8 Pejabat dan Sita Sejumlah Uang Tunai
“Gerobak yang diberikan yang katanya bagus ternyata tidak bagus, bumbunya seharusnya 10 gram ini hanya 7 gram. Bahkan beras yang diberikan rusak, dan dijanjikan promosi, namun sampai sekarang tidak ada promosi,” ungkap Muara.
Muara mengatakan, kliennya merasa ditipu usai dirayu untuk mendaftar bergabung bersama Rakoes Nasi Goreng yang dinaungi PT Rombong Sukses Bersama.
“Modusnya kita melihatnya, mereka hanya butuh uang Franchise-nya aja. Setelah itu tidak diurus. Ada Modus membuat Franchise tapi untuk menipu,” imbuhnya.
Muara menegaskan, dugaan penipuan itu sudah dilakukan sejak awal mula waralaba tersebut, yakni pada April 2021.
Ke 12 kliennya pun telah bermediasi bersama Direktur Utama PT Rombong Sukses Bersama, Dede Heriawan.
Namun, permasalahan tersebut lantas buntu dan kliennya memutuskan untuk melapor ke Polrestabes Surabaya.
Sementara itu, Alicia Adhityo, salah satu korban mengungkapkan selain penipuan kualitas gerobak dan bahan baku, pihak PT Rombong Sukses Bersama juga sering meminta uang promosi sebesar 500 ribu perbulannya.
Padahal, sesuai dengan perjanjian, harusnya promosi sudah termasuk saat mereka membayar biaya franchise di awal.
“Dijanjikan pres conference dengan Gisel saat opening, sudah berjalan setahun tapi ga ada. Selain itu, Lalu ada permintaan lagi untuk uang marketing padahal seharusnya sudah include dengan franchise kita pertama,” ujar Alicia.
Selain itu, Alicia mengatakan jumlah kerugian per outlet mencapai 25-35 juta. Ia pun berharap agar ada itikad baik dari pihak PT Rombong Sukses Bersama yang menaungi Rakoes Nasi Goreng. [non]