WahanaNews-Surabaya | Pada Kamis (3/3/2022), warga dikejutkan oleh pesepeda yang tiba-tiba ambruk dan meninggal di dekat lumput Sidoarjo. Warga menyebut, korban bernama Yosep (35) tiba-tiba melambatkan laju sepedanya yangg berjalan dari arah Malang menuju Surabaya.
Saat itu warga Kenjeran, Surabaya, meninggal di dekat lapak agen kelapa muda di sekitar tanggul Lumpur Sidoarjo, Jalan Raya Tanggulangin, Desa Ketapang, pukul 08.50 WIB. Saat itu Awam (54), pemilik lapak agen kelapa muda mengaku korban bersepeda sendirian dan melambatkan lajunya.
Baca Juga:
Gelar Naker Expo, Kemnaker Sediakan Puluhan Ribu Lowongan Pekerjaan di Tiga Kota
Berikut sederat fakta pria Surabaya meninggal bersepeda di Sidoarjo:
1. Yosep hobi bersepeda
Yani Ali Sugito (61) ayah kandung korban mengaku anaknya kerap bersepeda dengan teman dan tetangganya. Itu dilakukan saat libur atau weekend. Namun rute yang ditempuh dalam Kota Surabaya saja.
2. Baru pertama kali mengambil rute jarak jauh
Ayah kandung korban, Yani Ali Sugito menceritakan sebelumnya tidak setuju anaknya mengambil rute hingga luar kota. Yakni Surabaya-Pandaan atau Masjid Chenghoo dan kembali lagi ke Surabaya.
Baca Juga:
Sudinkes Jakarta Barat Ingatkan Rumah Sakit Terus Terapkan Pelayanan Berbasis Hospitality
"Semalam (Sebelum meninggal) sempat pamit ke istrinya, sempat pamit juga ke saya. Katanya mau bersepeda ke Masjid Cheng Hoo, Pandaan. Sama teman-temannya di sekitar rumah saja. Saya sudah menyarankan supaya tidak usah, karena memang tidak pernah sampai jarak jauh," katanya.
3. Sempat masuk angin
Yosep bertekat bulat bersepeda rute Surabaya-Masjid Cheng Hoo, Pandaan. Namun sebelum berangkat, dia sempat meminta istrinya mengeroki punggungnya. Malam itu, bapak anak satu itu merasa seperti masuk angin. Saat mengeroki punggung suaminya itulah, istrinya sebenarnya sudah memintanya tidak bersepeda jarak jauh.
"Jadi, kemarin malam itu dia sudah sempat pamit ke istrinya. Juga ke saya. Saya sih minta jangan. Dia saja sempat minta dikerokin sama istrinya semalam itu. Pas ngerokin itu istrinya juga sudah ngelarang, tapi niatnya sudah bulat," ujar Ayah kandung korban, Yani Ali Sugito kepada detikJatim di RS Porong.