WahanaNews-Madura | Polres Bangkalan menyediakan fasilitas pijat refleksi, pengecekan tekanan darah, hingga kebutuhan kesehatan lainnya demi menjaga konsentrasi para pemudik di pintu keluar Jembatan Suramadu sisi Madura.
Kapolres Bangkalan, AKBP Alith Alarino membenarkan adanya fasilitas tersebut saat ditemui usai gelar Apel Gelar Pasukan Operasi ‘Ketupat’ 2022 di Mapolres Bangkalan, Jumat (22/4/2022).
Baca Juga:
Gelar Naker Expo, Kemnaker Sediakan Puluhan Ribu Lowongan Pekerjaan di Tiga Kota
“Pos pelayanan itu berfungsi seperti halnya rest area, kami lengkapi dengan fasilitas pijat refleksi. Bagi pengendara yang merasa capek atau ngantuk, istirahatlah barang sejenak sebelum melanjutkan perjalanan mudik ke kampung halaman,” ungkap Alith kepada wartawan.
Selain mendirikan pos pelayanan di pintu keluar Jembatan Suramadu sisi Madura, Polres Bangkalan juga mendirikan sejumlah 4 pos pengamanan; di Pelabuhan Kamal, di Jalan Alun-alun Kota Jalan A Yani, di Kecamatan Blega, dan di Kecamatan Tanjung Bumi.
“Kami juga mendirikan dua pos pantau yang ditempatkan di kawasan Pasar Tanah Merah dan di kawasan wisata kuliner Bebek Sinjay,” jelas Alith.
Baca Juga:
Sudinkes Jakarta Barat Ingatkan Rumah Sakit Terus Terapkan Pelayanan Berbasis Hospitality
Ia menambahkan, keberadaan 7 pos tersebut akan didukung dengan kekuatan 174 personel.
Termasuk 12 personel gabungan masing-masing 6 personil Sat Lantas dan 6 personel Sat Samapta yang bergerak secara mobile untuk mengurai sejumlah titik-titik rawan kemacetan seperti di pasar tumpah.
“Pos-pos yang ada akan efektif mulai 28 April hingga 9 Mei. Kami ingin memastikan perjalanan masyarakat dalam kegiatan mudik bisa lancar, aman, dan nyaman,” pungkasnya.
Dalam Amanat Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo yang dibacakan Bupati Bangkalan, R Abdul Latif Amin Imron (Ra Latif) di hadapan para peserta apel, Badan Litbang Kementerian Perhubungan RI memprediksi jumlah masyarakat mudik lebaran tahun ini mencapai 85,5 juta.
“Kebijakan pemerintah tidak melarang masyarakat melakukan perjalanan mudik telah ditanggapi dengan suka cita. Pergerakan masyarakat terutama terkonsentrasi di wilayah Pulau Jawa-Bali,” ungkap Ra Latif.
Ia menjelaskan, moda transportasi lebaran didominasi oleh jalur darat dengan dominasi kendaraan pribadi mencapai angka 47 persen, kendaraan umum 31 persen, jalur udara dan kereta api masing-masing 10 persen, jalur laut 2 persen, dan moda transportasi lainnya di angka 0,11 persen.
“Tetap perlu saya tegaskan, bahwa pandemi Covid-19 belum sepenuhnya berakhir. Tetap waspada terhadap transmisi kendati tingkat penularan telah terkendali di bawah angka 1, positivity rate dan BOR rumah sakit berada di bawah standar WHO,” pungkasnya. [rda]