WahanaNew-Madura| Kepala Kantor SAR Surabaya Hari Adi Purnomo mengatakan, oprasi pencarian korban erupsi Gunung Semeru di hentikan pada Kamis (16/12/2021) sore setelah sebelumnya berlangsung selama 13 hari.
Hari menerangkan, operasi tersebut dihentikan setelah pihaknya melakukan evaluasi bersama seluruh elemen SAR yang terlibat dalam operasi dan pihak keluarga korban yang belum ditemukan.
Baca Juga:
PLN Icon Plus Hadirkan ICONNEXT, Pameran Futuristik Terbesar di Indonesia
"Akhirnya kami sepakat untuk menghentikan atau menutup operasi SAR yang sudah berlangsung selama 13 hari ini," kata Hadi, Jumat (17/12).
Ia menyatakan aspek efektivitas menjadi pertimbangan pihaknya. Sebab kecil kemungkinan menemukan korban hilang yang masih hidup.
"Karena kemungkinan korban hidup dalam kondisi seperti itu sangat kecil kemungkinannya, ucapnya.
Meski begitu, pihaknya akan membuka operasi SAR jika ada informasi valid tentang korban atau tanda-tanda ditemukan korban.
Baca Juga:
PLN Icon Plus Hadirkan ICONNEXT, Pameran Futuristik Terbesar di Indonesia
"Atau, jika erupsi terjadi lagi dan kembali menelan korban jiwa, maka operasi otomatis kami gelar lagi," ujarnya.
Sesuai SOP, kata dia, operasi SAR yang direncanakan awal berlangsung selama 7 hari telah diperpanjang 2 kali plus 3 hari. Maka total, operasi SAR telah berlangsung selama 13 hari.
Sementara itu, update operasi hari terakhir, tim SAR berhasil menemukan 2 human body remains, masing-masing pada pukul 08.15 WIB dan 08.30 WIB di sektor pencarian Dusun Curah Kobokan.
"Kedua bagian tubuh manusia tersebut telah dievakuasi ke RSUD Haryoto untuk keperluan identifikasi," ucapnya.
Tidak hanya itu, operasi hari terakhir juga sempat dihentikan sekitar pukul 10.00 WIB karena terjadi erupsi yang membahayakan tim SAR gabungan dari 126 Potensi SAR dengan jumlah kurang lebih 350 personil itu. (rda)