WahanaNews-Madura | Pembangunan Pasar Kolpajung di Jalan Ronggosukowati, Kelurahan Kolpajung, Kecamatan Kota, Kabupaten Pamekasan, yang sebelumnya direncanakan dibangun kembali pada Agustus 2020 setelah meludeskan 100 kios pada Jumat (9/10/2015) lalu, sekarang belum ada kepastian.
Padahal, semua persyaratan untuk pembangunan pasar rakyat di atas tanah seluas 1,84 hekatare sudah terpenuhi.
Baca Juga:
Eks Menlu RI Retno Marsudi Diangkat jadi Dewan Direksi Perusahaan Energi Singapura
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Pamekasan, Ahmad Sjaifuddin mengatakan, belum ada kabar dari Kementerian PUPR mengenai pembangunan Pasar Kolpajung ini.
Ahmad Sjaifuddin mengaku telah dihubungi staf Kementerian PUPR mengenai kesiapan yang harus dipenuhi untuk pembangunan pasar ini beberapa waktu lalu.
Ia menyebut, pihaknya sudah menyampaikan jika syarat yang dibutuhkan sudah siap dan kaji ulang terhadap DED pun telah dilakukan, termasuk beberapa hal yang diperbaiki pun sudah tuntas.
Baca Juga:
Buka Kejuaraan Nasional Renang Antar Klub Se-Indonesia, Wamenpora Harap Dapat Lahirkan Atlet Berprestasi
Kata Ahmad Sjaifuddin, Pemkab Pamekasan secara teknis siap membangun Pasar Kolpajung ini. Termasuk pembangunan tempat penampungan sementara (TPS) bagi pedagang, berikut juga anggarannya sebesar kisaran Rp 7 miliar. Dan tahun kemarin, anggarannya telah dipersiapkan pula.
Tetapi, lanjut Ahmad Sjaifuddin, karena pada 2022 ini belum ada kejelasan pembangunan Pasar Kolpajung yang diperkirakan menelan dana sebesar Rp 100 miliar itu, anggaran untuk pembangunan tempat penampungan sementara pedagang terpaksa dialihkan untuk keperluan lain.
“Ya, seandainya sekarang ini pihak Kementerian PUPR memberi sinyal, bahwa pada awal 2023 mendatang pembangunan pasar ini sudah bisa digelar, maka anggaran untuk pembangunan TPS juga akan disiapkan,” papar Sjaifuddin, Minggu (17/4/2022)
Ahmad Sjaifuddin mengakui, pada 2021 pihaknya kembali mendesak Kementerian PUPR bagaimana pasar ini segera dibangun.
Tetapi, untuk tahun itu, katanya, belum bisa dibangun. Mengingat masih suasana pandemi.
Sebab, semua pembangunan yang dijadwal untuk digarap pada 2021 digeser pada 2022, termasuk Pasar Kolpajung, karena dianggap pembangunan pasar baru, sehingga masih menuntaskan antrian pembangunan yang lain, yang juga sudah lama tertunda. Artinya menggunakan skala prioritas.
Sjaifuddin berharap, pada 2023 mendatang pasar yang menjadi kebanggaan masyarakat Pamekasan ini pembangunannya bisa terlaksana.
“Kami juga memohon untuk warga Pamekasan yang menduduki jabatan tinggi di pusat, tolong dibantu untuk mendorong Kementerian PUPR agar pembangunan Pasar Kolpajung ini digelar,” papar Sjaifudiin. [rda]