WahanaNews-Madura | Pembunuh Miarto, warga Desa Batubintang, Kecamatan Batumarmar, Kabupaten Pamekasan, akhirnya berhasil ditangkap Polres Pamekasan, Madura pada Kamis (3/3/2022).
Korban yang merupakan calon Kepala Desa (Cakades) Batubintang nomor urut 5 itu dibunuh pada Selasa (1/3/2022) kemarin, sekitar pukul 16.30 WIB di pinggir jalan Desa Ponjenan Barat, Kecamatan Batumarmar, Pamekasan.
Baca Juga:
Viral Mantan Polisi di Labuhanbatu Tuding Kapolres Terima Suap, Kasusnya SP3
Kasatreskrim Polres Pamekasan, AKP Tomy Prambana mengatakan, pelaku pembunuhan Miarto telah ditahan di rumah tahanan Mapolres Pamekasan.
Sementara ini, pihaknya mengamankan satu pelaku.
Namun Satreskrim Polres Pamekasan terus melakukan penyelidikan dan pengembangan lebih lanjut untuk mengetahui apakah ada indikasi pelaku lain atau tidak.
Baca Juga:
Ridwan Kamil Janji Bereskan Masalah Tempat Ibadah dan Jamin Keadilan Sosial di Jakarta
Pembunuh Miarto yang diamankan Polres Pamekasan itu berinisial AH, warga Kabupaten Pamekasan, Madura.
Saat diperiksa, pelaku mengakui perbuatannya telah membacok korban di pinggir jalan Desa Ponjenan Barat.
"Hasil pemeriksaan kami, antara korban dan pelaku tidak saling mengenal," kata AKP Tomy Prambana.
AKP Tomy juga mengaku belum mengetahui dalang dibalik pembunuhan sadis ini.
Pihaknya juga masih mendalami pembunuhan ini berencana atau tidak.
"Namun kita tidak berhenti di sini, kami terus melakukan upaya penyelidikan dan pengembangan," paparnya.
Berdasarkan hasil pemeriksaan penyidik, pembunuhan ini tidak ada kaitannya dengan Pilkades serentak di Pamekasan yang akan digelar pada 23 April 2022 mendatang.
Namun alasan pelaku membacok korban karena merasa terancam melihat Miarto memegang sesuatu di pinggangnya.
Sehingga pelaku membacok korban sampai meninggal.
"Saat terjadi pembacokan, kondisi jalan dalam keadaan sepi dan sedang tidak ada warga lain yang melintas di TKP," ungkap AKP Tomy.
AKP Tomy juga meluruskan mengenai sejumlah berita yang beredar yang menyatakan korban dibunuh di hadapan anak dan istrinya.
Berdasarkan pemeriksaan Polisi, saat terjadi pembunuhan, korban sedang berboncengan dengan istrinya.
Sejauh ini, korban dan istrinya tidak memiliki anak.
Kondisi terkini, istri korban mengalami patah tulang di bagian paha dan dirawat di rumahnya.
"Berdasarkan keterangan dari keluarganya, korban tidak pernah cerita sedang ada permasalahan dengan orang lain," bebernya.
Sebelumnya, Kasi Humas Polres Pamekasan, AKP Nining Dyah menjelaskan kronologis singkat terjadinya pembunuhan terhadap Miarto.
Sore itu, korban mengendarai motor berboncengan dengan Rasia, istrinya.
Korban melaju dari arah Desa Ponjenan Timur yang hendak menuju rumahnya di Desa Batubintang.
Sesampai di Desa Ponjenan Barat, korban ditabrak dari arah belakang oleh Mobil Pikap berwarna hitam.
Saat ditabrak, korban dan istrinya terjatuh.
Setelah itu, datang dua orang menghampiri korban lalu membacok hingga korban meninggal dunia.
"Nopol Mobil Pikap yang menabrak belum diketahui," kata AKP Nining Dyah kepada wartawan, Rabu (2/3/2022) kemarin.
Saat ini, Polres Pamekasan telah mengamankan sejumlah barang bukti, di antaranya satu set pakaian korban, sebuah sandal, sebuah sarung celurit warna coklat.
Selain itu, sejumlah saksi telah dimintai keterangan, dan Polisi telah melakukan olah TKP. [rda]