WahanaNews-Madura | Proyek pemasangan saluran kabel tegangan tinggi (SKTT) 150 KV mendapat perhatian khusus Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa.
Ia memantau langsung seluruh proyek pengerjaan pasokan listrik SKTT di Jembatan Suramadu, Kedinding Bangkalan.
Baca Juga:
Kebut Optimalisasi Jaringan Listrik KCJB, PLN: 90 Persen Infrastruktur Kelistrikan Telah Siap
Proses pemantauan ini dilakukan, Kamis (14/7/2022) sore guna memastikan, akses dari Surabaya maupun Bangkalan tidak akan terjadi penutupan khususnya untuk sepeda motor selama proses pemasangan SKTT.
Khofifah menjelaskan, proses pengerjaan proyek pemasangan SKTT tersebut, akan berdampak terhadap arus lalu lintas khususnya pada jalur sepeda motor atau roda dua.
Direncanakan selama pemasangan berlangsung, jalur sepeda motor akan dialihkan pada jalur roda empat secara bergantian selama enam bulan.
Baca Juga:
PLN Perkuat Pasokan Listrik Jakarta International Stadium
"Dari Bangkalan ke Surabaya pada enam bulan pertama ini masih tetap menggunakan jalur roda 2. Enam bulan pertama yang dialihkan ke badan jalan jembatan Suramadu adalah jalur roda 2 dari arah Surabaya - Bangkalan," tuturnya.
Demi keamanan pengendara roda 2, Khofifah juga menyampaikan akan diberikan pembatas dan penerangan sehingga para pengendara roda dua bisa melintas Jembatan Suramadu pada malam hari tetap aman.
"Rencananya pengalihan jalur roda dua akan dimulai pada Selasa (19/7). Jadi selama enam bulan pertama arah dari Surabaya-Bangkalan dialihkan jalur roda duanya ke akses badan jalan jembatan Suramadu. Kemudian enam bulan berikutnya jalur Bangkalan-Surabaya. Masing masing konstruksi kanan dan kiri jembatan dilaksanakan total satu tahun," terangnya.
Gubernur Khofifah meminta masyarakat Madura maupun masyarakat yang menggunakan akses Jembatan Suramadu untuk memaklumi jikalau ada pengerjaan pasokan daya listrik.
Pemasangan SKTT ini diperuntukkan untuk kepentingan masyarakat Madura yang akan mendapatkan peningkatan pasokan suplai energi listrik dan mendukung pertumbuhan pembangunan dan ekonomi di Madura
"Saat ini wilayah Madura disokong oleh 2 sirkit yaitu SUTT 150 kV Ujung/Kenjeran- SKTT 150 kV Suramadu 1 & 2- SUTT 150 KV Bangkalan/Gilitimur. Kegiatan yang dilaksanakan dalam mendukung tujuan diatas yaitu dengan dilaksanakannya pekerjaan SKTT 150 KV Kedinding - TX Bangkalan sirkit 3 dan 4. Sehingga total jika konstruksi selesei akan menjadi dua kali lipat yaitu 600 kV ," ungkapnya.
Khofifah optimistis pemasangan SKTT ini rampung akan mendukung seluruh geliat aktifitas ekonomi, kegiatan keagamaan utamanya pesantren hingga sektor UMKM akan bergerak tumbuh.
"Kesemuanya ini untuk kepentingan masyarakat Madura dimana jika tersambung akan menghasilkan pasokan listrik dua kali lipat. Sektor ekonomi, pesantren, UMKM dan kehidupan keagamaan saya yakin bisa lebih maksimal semua bisa terkoneksi dengan baik," terangnya.
"Jadi warga yang mengakses Jembatan Suramadu mohon bisa memaklumi bahwa PLN sedang bekerja untuk meningkatkan pasokan listrik di Madura," lanjutnya.
Khofifah berharap, seluruh pengerjaan SKTT bisa cepat selesai dan seluruh masyarakat Madura dan Jawa Timur bisa mendapatkan manfaat dari peningkatan kapasitas pasokan listrik yang sedang di bangun.
Sementara itu, GM PLB UIP JBTN Muhammad Ramadhansyah menegaskan kembali bahwa pengerjaan proyek ini dipastikan tidak akan menutup jalan bagi pengguna roda dua.
"Namun pengguna roda dua akan dialihkan ke lajur roda empat yang sudah diberikan pembatas serta diberi penerangan jalan guna keselamatan," ujarnya
Dirinya kemudian menjelaskan bahwa skema pengerjaan proyek penambahan pasokan listrik ini akan menghabiskan waktu 6 bulan dan secara bertahap.
Tahap pertama pengerjaan 6 bulan di sisi Surabaya Bangkalan, dan pengerjaan tahap berikutnya dalam waktu yang sama dengan sisi ruas Bangkalan-Surabaya.
"Insya Allah pasokan listrik akan bertambah dua kali lipat dari sebelumnya. Sehingga sangat menguntungkan bagi industri yang akan tumbuh dan berkembang di wilayah madura," tutupnya
Turut mendampingi, Kadis ESDM dan Kadishub Prov. Jatim bersama GM PLN UIP JBTB Muhammad Ramadhansyah dan GM PLN UID Jatim Lasiran. [jat]