WahanaNews-Madura | Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja Kabupaten Bangkalan menekan angka pengangguran melalui Pelatihan Berbasis Kompetensi dan Sertifikasi dengan tujuan para pemegang kartu kuning atau kartu AK1 bisa memiliki kompetensi sesuai dengan bakat dan minatnya.
Seperti halnya Dini Nayunda Putri (22), warga Junok, Kelurahan Tunjung, Kecamatan Burneh. Dengan mendatangi kantor dinas yang berlokasi di Jalan Halim Perdana Kusuma itu, besar harapan dara lulusan SMA di tahun 2018 segera mendapatkan pekerjaan.
Baca Juga:
Kementan Dorong Optimasi Ratusan Hektar Lahan Baru di Sumsel
“Saya ingin punya kompetensi dan semoga segera dapat kerjaan. Ini baru saja mendaftar program kejuruan computer designer. Karena selama ini menganggur, kuliah sudah selesai tetapi masih menunggu ijazah,” singkatnya ketika ditemui wartawan di area parkir motor Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja Kabupaten Bangkalan, Selasa (10/5/2022).
Selain computer designer, Balai Latihan Kerja milik Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja Kabupaten Bangkalan juga menyediakan kompetensi lainnya.
Di antaranya pembekalan keterampilan otomotif, menjahit, las fillet welder SMAW 2FPB, hingga kelistrikan.
Baca Juga:
Olokan ke Tukang Es Teh Viral, Presiden Prabowo Tegur Gus Miftah
Kepala Bidang Pelatihan Kerja dan Penempatan Tenaga Kerja Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja Bangkalan, Hariyani Fitrianingsih mengungkapkan, sedikitnya terdapat 14 paket hingga 16 paket kejuruan yang diberikan secara gratis kepada para pencari kerja.
“Persyaratannya yakni warga bangkalan, tidak sedang menempuh pendidikan formal, tidak sedang bekerja, usai min 18 tahun dan maksimal berusia 35 tahun. Komposisi dalam pelatihan itu yakni 30 persen teori dan 70 persen praktek,” ungkap Hariayani.
Ia menjelaskan, setiap program kejuruan mempunyai perbedaan jam pelajarannya. Semisal otomotif dengan durasi 300 jam pelajaran atau sekitar 38 hari. Sedangkan computer designer berdurasi 260 jam pelajaran atau sekitar 33 hari.
“Kelas pelatihan dimulai setiap hari sejak pukul 07.00 WIB hingga pukul 15.00 WIB. Dengan tambahan bekal kompetensi, diharapkan bisa mendekati persyaratan yang dibutuhkan pihak penyedia kerja,,” jelasnya.
Selain memberikan pembekalan keterampilan, lanjut Hariyani, pihaknya juga memberikan perubahan pola pikir atau merubah mindset para pencari kerja bahwa tidak selama bekerja itu melamar pekerjaan di tempat usaha orang lain.
“Namun bisa bekerja secara mandiri seperti berwirausaha sudah dikategorikan tidak menganggur. Ketika sudah selesai ikut pelatihan, harapannya selalu bisa mendapatkan pekerjaan atau membuka peluang kerja,” paparya.
Ia menambahkan, pihaknya juga terus memantau para alumni setelah memberikan pelatihan. Pemantauan melalui telepon dilakukan setiap sebulan, tiga bulan, dan 6 bulan untuk memastikan ‘nasib’ alumni Balai Latihan Kerja usai mendapatkan pembekalan sesuai kompetensi masing-masing.
Karena itu, Hariyani mengimbau kepada masyarakat Bangkalan yang butuh pekerjaan atau belum bekerja mendaftarkan diri ke Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja Bangkalan.
Dengan harapan bisa masuk database untuk diupayakan apabila sewaktu-waktu ada lowongan pekerjaan.
“Kami sifatnya mendata para calon tenaga kerja yang mendaftar, jadi perkenalkan diri kepada kami jika belum bekerja. Sehingga kami bisa mengupayakan, ada link and match,” pungkasnya. [rda]