WahanaNews-Madura | Seorang Sekretaris Desa (Sekdes) dan anggota DPRD di Sampang dilaporkan ke polisi. Laporan tersebut terkait dugaan penganiayaan kepada warga.
"Benar, ada laporan penganiayaan tersebut, untuk motif dan pelakunya kami belum tahu dan masih kami dalami. soalnya korban baru datang melapor, " ungkap Kanit IV Satreskrim Polres Sampang Aipda Soni Eko, Selasa ( 09/08/2022).
Baca Juga:
Reses di RW 11 Bumi Eraska, Anim Imamuddin Resmikan Kantor Sekretariat Baru
Soni menambahkan saat ini korban masih diperiksa. Korban sendiri kini masih menjalani perawatan di RSUD dr Moh Zyn, Sampang.
"Untuk Korban masih kami periksa dan salah satu nya di rumah sakit masih menjalani perawatan. Nanti kami akan memberikan informasi lebih lanjut terkait laporan ini," tandas Eko.
Salah satu korban, Johan (33), warga kelurahan Rongtengah Kota Sampang, menuturkan penganiayaan terjadi hari Selasa (9/8) pukul 13.00 WIB. Saat itu dirinya dan teman-temannya tengah mengecek proyek pekerjaan saluran di Desa Waru, Kota Sampang.
Baca Juga:
Masyarakat Antusias Hadiri Syukuran Anggota DPRD Rohil Periode 2024-2029, Sindi Ramadani
"Tadi saya itu tadi bersama Maskur (35) warga Desa Gunung Maddah, datang ke lokasi proyek pokmas yang ada di Desa Waru, Kecamatan Kota Sampang. beberapa jam usai tanya tanya sama mandornya, Maskur ditelepon oleh seseorang," tutur Johan.
Usai mengecek proyek itu, ia dan temannya bertemu dengan para pelaku di simpang tiga Jalan Desa Panggung, Kota Sampang. Saat itu ia dan temannya langsung dipukuli membabi-buta oleh korban.
"Waktu itu turunlah lima orang dari sebuah mobil, yang dua di antaranya kami kenali yakni IW salah satu anggota dewan dan Hl carik Desa Pengelen, Sampang yang langsung tanpa basa-basi memukuli Maskur," ungkapnya.
"Yang saya tahu IW memukul kepala belakang dekat telinga dan Hl memukuli Maskur kena muka hidungnya hingga tulang hidungnya patah dan mengucurkan darah. Maskur langsung tersungkur saya berdiri mau menolong tapi saya juga ditinju muka saya. Beruntung tidak parah ." Imbuh johan. [jat]