WahanaNews-Madura | Penambangan emas skala kecil dan pembakaran batu bara menjadi dua pemicu pencemaran merkuri. Hal ini pun memberi dampak buruk pada lingkungan, salah satunya pada kelangsungan hidup ikan air tawar.
Dampak pencemaran merkuri yang mencemari perairan, memberi dampak serius pada ekosistem dan seluruh kehidupan di dalamnya.
Baca Juga:
PLN Icon Plus Hadirkan ICONNEXT, Pameran Futuristik Terbesar di Indonesia
Bahkan, akumulasi pencemaran logam pada spesies ikan telah menimbulkan kekhawatiran akan dampak kesehatan manusia ketika memakan atau mengkonsumsi ikan.
Tetapi sebuah kabar baru muncul usai peneliti melakukan studi panjang di sebuah danau di Kanada.
Mengutip New Scientist, Jumat (17/12/2021) dalam studi yang dipublikasikan di Nature peneliti mengungkap kalau ikan dapat pulih dengan cepat ketika manusia berhenti menambahkan merkuri ke lingkungan mereka.
Studi yang dilakukan selama 15 tahun ini menemukan bahwa delapan tahun setelah pasokan logam berhenti, konsentrasi methylmercury, salah satu zat merkuri pada ikan air tawar jenis northen pike fish (Esox lucius) turun 76 persen.
Baca Juga:
PLN Icon Plus Hadirkan ICONNEXT, Pameran Futuristik Terbesar di Indonesia
Sedangkan konsentrasi zat turunan merkuri pada ikan lake whitefish (Coregonus clupeaformis) turun menjadi 38 persen.
Methylmercury sendiri merupakan zat yang sangat beracun yang terbuat dari merkuri oleh bakteri dalam ekosistem air.
"Saya tak dapat membayangkan pemulihan yang jauh lebih cepat. Dalam penelitian sebelumnya, kandungan merkuri bertahan untuk waktu lama," kata Paul Blanchfield dari lembaga pemerintah Fisheries and Oceans Canada, yang memimpin penelitian ini.
Namun selama ini sedikit yang diketahui mengenai seberapa cepat kadar merkuri menurun setelah pencemaran berhenti, terutama dampak merkuri pada ikan air tawar.
Untuk mengetahuinya, tim melakukan penelitian di Area Danau Eksperimental di Ontario, Kanada, yang khusus digunakan untuk penelitian sains.
Para peneliti menambahkan merkuri ke danau di sana selama tujuh tahun, setara dengan jumlah rata-rata yang ditemukan di saluran air yang tercemar merkuri di Amerika Utara.
Mereka menggunakan merkuri dengan isotop yang khas sehingga pencemar dapat dibedakan dari yang jatuh dalam hujan.
Setelah tim berhenti menambahkan merkuri, peneliti menemukan konsentrasi merkuri pada ikan northen pike yang awalnya tertinggi turun kira-kira dua kali lebih cepat daripada spesies utama bertubuh besar lainnya.
Penurunan kadar merkuri secara cepat merupakan kabar baik bagi masyarakat yang bergantung pada penjualan ikan dan negara-negara yang mengonsumsi banyak ikan.
Namun menurut John Munthe dari IVL Swedish Environmental Research Intitute mengatakan kalau penelitian tersebut tak langsung dapat memberikan bukti.
Sementara itu penelitian lain memaparkan kalau merkuri terakumulasi pada tingkat yang luar biasa tinggi di zona hadal, bagian terdalam dari lautan yang membentang sejauh 11 km.
Studi tentang dampak pencemaran merkuri pada ikan air tawar ini telah diterbitkan dalam jurnal PNAS.
Dalam studi tersebut menunjukkan bahwa tingkat akumulasi merkuri rata-rata di sedimen palung laut dalam sejak 1950 adalah 30 persen lebih tinggi daripada antara 1900 dan 1950. [rda]