WahanaNews-Madura | Koordinator Gerakan Selamatkan Jawa Timur (GAS Jatim), Ahmad Annur sepakat dengan pernyataan Bupati Sumenep, Achmad Fauzi tentang dana hibah kelompok masyarakat dari APBD Jatim ke Madura yang tidak dirasakan manfaatnya oleh warga setempat.
"Benar sekali. Rakyat Madura tidak merasakan efek dari banyaknya dana hibah ke Madura," ujarnya melalui keterangan tertulis, Minggu, (25/12).
Baca Juga:
PLN Icon Plus Hadirkan ICONNEXT, Pameran Futuristik Terbesar di Indonesia
Menurut dia, Madura diduga hanya dijadikan tempat pencucian dana hibah sebagaimana kasus yang menjerat Wakil Ketua DPRD Jatim Sahat Tua Simanjuntak.
"Beliau (Sahat) daerah pemilihannya di Pacitan, tapi kok bisa bawa hibah ke Madura nilainya miliaran rupiah?,” ucapnya.
Sahat saat ini telah ditetapkan sebagai salah satu tersangka suap penyaluran dana hibah APBD Jatim oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bersama beberapa orang lainnya.
Baca Juga:
PLN Icon Plus Hadirkan ICONNEXT, Pameran Futuristik Terbesar di Indonesia
Aksi korupsinya terbongkar dalam operasi tangkap tangan (OTT) beberapa waktu lalu.
Sementara itu, sebagai upaya meminimalisasi potensi penyimpangan hibah, Annur mendorong pengawasan dari sejak perencanaan hingga pelaksanaan oleh aparat penegak hukum maupun publik.
Ia bahkan menyarankan APH membentuk satuan tugas (satgas) khusus karena dana hibah Jatim terus naik dari tahun ke tahun.
“Jadi, mesti banyak diawasi," tutur dia.(jef)