WahanaNews-Madura | Pemkab Sumenep mulai menyiapkan strategi mengantisipasi kenaikan harga barang yang akan memicu inflasi selama bulan Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri 1443 H.
Sebab, dari data yang ada, Kabupaten Sumenep masuk dalam daftar delapan kota/kabupaten di Jawa Timur yang Indeks Harga Konsumen (IHK) yang seluruhnya mengalami inflasi.
Baca Juga:
Gelar Naker Expo, Kemnaker Sediakan Puluhan Ribu Lowongan Pekerjaan di Tiga Kota
Pada bulan Ramdan 2022 ini, kenaikan harga pada komoditas utama penyumbang inflasi di Jawa Timur, terutama Bahan Bakar Minyak (BBM), elpiji, serta tarif angkutan udara.
Untuk itu, Bupati Sumenep Achmad Fauzi mengatakan bahwa ada beberpa langkah dalam rangka mitigasi risiko inflasi selama bulan Ramadan berlangsung dan Hari Raya Idul Fitri 1443 H.
"Kita sudah menyiapkan strategi dalam mengendalikan laju inflasi agar tetap sesuai dengan angka sasaran. Mengingat banyaknya pulau di Kabupaten Sumenep untuk mendorong distribusi bahan pangan yang lebih baik di bulan Ramadan," kata Bupati Sumenep, Achmad Fauzi pada wartawan, Sabtu (9/4/2022).
Baca Juga:
Sudinkes Jakarta Barat Ingatkan Rumah Sakit Terus Terapkan Pelayanan Berbasis Hospitality
Achmad Fauzi mengklaim, pihaknya mengamankan keterjangkauan harga.
"Pemkab memberikan stimulus bantuan sosial dengan operasi pasar, kebijakan HET dan harga acuan untuk bahan pangan," paparnya.
Kedua lanjutnya, ketersediaan pasokan melalui pemenuhan logistik di daerah konsentrasi, khususnya di wilayah kepulauan yang paling jauh dan sambil lalu dilakukan pembatasan pembelian.
Ketiga katanya, sebelum Ramdhan pihaknya sudah memastikan kelancaran distribusi terutama di wikayah kepulauan Sumenep.
Keempat kata Ketua DPC PDI Perjuangan Sumenep ini, melakukan efektifitas tim Pengendali Inflasi Daerah dan Pusat (TPID ) untuk melakukan monitoring stok sambil sosialisasi ke bawah agar masyarakat tidak melakukan panic buying.
"Beberapa langkah juga akan dilakukan dimana jika terjadi lonjakan harga yang signifikan kemungkinan akan dilakukan operasi pasar di beberapa titik. Sehingga tidak ada masalah terkait harga kebutuhan pokok saat-saat bulan suci Ramadhan berlangsung dan jelang Hari Raya," imbuh Achmad Fauzi. [rda]