WahanaNews-Madura | Anggota DPRD Jawa Timur (Jatim) Mohammad Nasih Aschal atau Ra Nasih menilai bahwa pertanian di Madura hingga saat ini belum berkembang karena minimnya sarana dan prasarana pertanian, di antaranya alat mesin pertanian (alsintan).
Karena itu dia berharap pemerintah segera membantu petani dengan alsintan supaya pertanian di Pulau Garam berkembang dan kesejahteraan petaninya meningkat.
Baca Juga:
Reses di RW 11 Bumi Eraska, Anim Imamuddin Resmikan Kantor Sekretariat Baru
Hal itu disampaikan Ra Nasih saat melaksanakan kegiatan serap aspirasi di Desa Togubang, Kecamata Geger, Kabupaten Bangkalan, Madura, pada Jumat, 14 Oktober 2022.
“Saya akan berkoordinasi dengan pihak dinas terkait, untuk memfasilitasi apa yang menjadi keluhan masyarakat, agar mempermudah dan mensejahterakan para petani,” katanya.
Anggota keluarga besar keturunan Syaikhona Kholil Bangkalan itu menyampaikan bahwa pertanian menjadi tulang punggung masyarakat Madura dalam mata pencarian utama.
Baca Juga:
Masyarakat Antusias Hadiri Syukuran Anggota DPRD Rohil Periode 2024-2029, Sindi Ramadani
Sebagai negara agraris, suport pemerintah sangat dibutuhkan demi menopang stabilitas perekonomian nasional, termasuk di Madura.
Lebih dari itu, masih kata Ra Nasih, pemerintah juga harus memberikan perhatian terhadap serapan hasil produksi pertanian. Sebab, kejelasan dan harga penjualan hasil panen juga menjadi kunci dalam mensejahterakan petani.
“Yang terpenting adalah hasil panen para petani, ini perlu perhatian khusus agar penghasilan mereka sesuai dengan pengeluaran. Minimal angka penjualan harus lebih mahal, agar bisa mendongkrak perekonomian petani. Khususnya kesejahteraan,” ujarnya.
Ditempat yang sama, salah satu petani dari Desa Togubang, Mawardi, mengatakan para petani di daerahnya sangat sulit mendapatkan akses dalam memperoleh bantuan alsintan.
Padahal, kata dia, alsintan saat ini menjadi kebutuhan utama untuk mempermudah dalam menggarap pertanian.
“Kami berharap dewan bisa memberi kami bantuan mesin penggarap sawah seperti traktor, agar kami lebih mudah untuk bertani,” kata Mawardi.
Untuk saat ini, lanjut Mawardi, salah satu bantuan yang paling penting direalisasikan ialah alat pengeboran dan pompa air.
Hal itu diperlukan karena petani di Togubang kesulitan dalam hal irigasi karena lahan mereka berada di dataran tinggi dan dilanda kekeringan saat musim kemarau. [jat]