WahanaNews-Madura | Sejumlah warga di Bangkalan, Madura, banyak yang terserang nyamuk demam berdarah di musim penghujan. Ruangan Avilium RSUD Bangkalan 40 persennya digunakan untuk pasien terjangkit DBD.
Sejumlah warga di Bangkalan, Madura juga dirawat di Rumah Sakit Syarifah Aambami Ratoe Ebu, lantaran banyak yang terjangkit demam berdarah. Selain orang dewasa, gigitan nyamuk yang menyebabkan demam berdarah juga menyerang anak-anak.
Baca Juga:
Kemen PPPA Tegaskan Komitmen Lindungi Korban Kekerasan Seksual dengan Regulasi dan Layanan Terpadu
Menurut Nurul Safitrih pasien DBD, warga Gilih, Kecamatan Kamal Bangkalan, awalnya dirinya mengalami panas dingin dan menggigil. Meski sudah berobat ke puskemas terdekat, namun tidak ada perubahan. Lantaran kondisinya lemah, keluarga langsung membawanya ke RSUD Bangkalan.
"Waktu itu sakit panas sampai perut juga, terus disuntik ke dokter (bidan), pas malam harinya sakit lagi. Pada paginya saya ke dokter lagi, tapi tetap saja. Malam hari kemudian ke puskesmas, namun setelah di cek darahnya, ternyata trombositnya 60 dan langsung saya dibawa ke RSUD Bangkalan," kata Nurul Safitrih.
Pihak RSUD Bangkalan, mengakui dalam beberapa minggu terakhir lonjakan kasus DBD cukup meningkat.
Baca Juga:
Datangi Polres Malang Kota, Puluhan Kyai dan Ulama Suarakan Netralitas APH
"Akhir - akhir ini memang ada lonjakan inveksi virus terutama kasus Demam Berdarah (DBD). Ruangan avilium hampir 40 persennya dipakai pasien kasus DBD. Total penderita DBD 15 orang," kata dokter Farhat, Wakil Direktur Rumah Sakit Bangkalan, Madura.
Di musim penghujan seperti sekarang, diharapkan warga waspada dengan membersihkan lingkungan yang berpotensi menjadi tempat sarang nyamuk. [rda]