WahanaNews-Jatim | PT PLN (Persero) optimalisasi proses digital dalam bisnis internal dan pelayanan seiring dengan program transformasi perseroan. Bahkan, proses digitalisasi dalam bisnis PLN tidak lagi dijalankan secara parsial melainkan secara integral, komprehensif, dan holistik dengan melibatkan banyak pihak.
"Digitalisasi sebagai bagian dari transformasi PLN kini telah dapat dirasakan manfaatnya, baik dalam hal efisiensi bisnis ataupun untuk memudahkan pelayanan pelanggan," ujar Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo di Jakarta, Rabu (1/5) lalu.
Baca Juga:
SIEJ Siapkan Beasiswa Khusus Para Wartawan Indonesia
Transformasi PLN dilatarbelakangi oleh adanya kebutuhan kekinian, termasuk adanya perubahan kondisi kelistrikan di Indonesia dari sebelumnya defisit menjadi surplus.
Situasi pandemi COVID-19 turut menghadirkan tantangan yang justru dengan baik dijadikan momentum percepatan proses transformasi PLN.
Sejak 21 April 2020, PLN telah meluncurkan program transformasi dengan salah satu agendanya digitalisasi guna meningkatkan kinerja perusahaan.
Baca Juga:
Pemkab Agam Gelontorkan Rp2,2 Miliar untuk Perbaiki 106 Rumah Tidak Layak Huni
Darmawan menjelaskan ada sejumlah program digitalisasi yang sudah dirasakan manfaatnya untuk efisiensi bisnis internal. Paling tidak secara keseluruhan, PLN berhasil menghemat dana Rp 10,85 triliun.
Diantaranya dari digital procurement menjadikan proses pengadaan terdigitalisasi secara end to end sehingga proses menjadi lebih transparan, simpel, dan efisien. Berjalannya pengadaan digital ini disebut telah berhasil menghemat biaya operasional hingga Rp 1.608 triliun.
Kedua, digitalisasi pembangkit untuk proses yang lean dan cost yang efisien. Setidaknya, digitalisasi pembangkit telah memberikan penghematan mencapai Rp 100,2 miliar.